Hanya El-Al yang diberikan pengecualian untuk terus terbang ke Israel, meskipun perbatasan telah ditutup
JERNIH—Laman berita N12 melaporkan pada Sabtu (13/2), jika pesawat Amerika tidak diizinkan mengoperasikan penerbangan darurat ke Israel, pesawat Israel juga tidak akan diizinkan mendarat di AS.
Pemerintahan Biden menuduh Israel melanggar kebebasan udara dan menciptakan krisis dengan pemerintahan baru, menyusul penutupan perbatasan Israel karena pandemi virus corona, N12 melaporkan. Pemerintah kemudian menuntut agar pesawat dari AS diizinkan mendarat di Israel.
Pekan lalu, Departemen Perhubungan AS secara resmi mengeluh kepada mitranya di Israel, setelah hanya El Al yang diberikan pengecualian untuk terus terbang ke Israel meskipun perbatasan ditutup. Sumber pemerintah AS mengonfirmasi hal tersebut.
El Al memenangkan lelang dari Otoritas Penerbangan Sipil Israel untuk mengoperasikan penerbangan darurat serta penerbangan ke Dubai. Israir telah mengoperasikan penerbangan penyelamatan ke dan dari Frankfurt.
Maskapai penerbangan yang berbasis di AS, Delta dan United–bersama dengan setiap maskapai selain El Al–belum diizinkan untuk mengoperasikan penerbangan antara Amerika dan Israel.
Departemen Perhubungan AS mengeluh kepada Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Perhubungan Israel bahwa situasi ini melanggar perjanjian penerbangan antarnegara, yang dimaksudkan untuk menjamin perlakuan yang sama terhadap maskapai penerbangan Israel dan Amerika. [The Jerusalem Post]
