AS Cetak Rekor Jumlah Warga Dewasa yang Mengaku LGBTQ
- Di kalangan GenZ, lebih 72 persen mengaku non-heteroseksual; gay, lesbian, bi, transgender, dan sesuatu yang lain.
- Di kalangan generasi milenial, jumlah LGBTQ juga mengalami peningkatan.
JERNIH — Survei Gallup yang diumumkam Kamis 17 Februari memperlihatkan jumlah orang dewasa AS yang mengidentifikasi sebagai LGBTQ mencapai 7,1 persen, atau yang tertinggi.
Metrik ini meningkat lebih dua kali lipat sejak 2012, atau pada tahun pertama Gallup melacak data ini lewat survei. Sebanyak 3,5 persen responden, yang secara sukarela menawarkan orientasi seksual atau identitas gender, mengatakan mereka adalah bagian komunitas LGBTQ.
Peningkatan ini, menurut Gallup, mencerminkan relevansi lebih luas dari identitas non-heteroseksual di kalangan generasi muda. Di antara GenZ, atau oarng yang lahir antara 1997-2003, 20,8 persen diidentifikasi sebagai LGBTQ.
Sebagi perbandingan, hanya 2,5 persen Baby Boomers — atau yang lahir antara 1946-1964 — yang mengaku LGBTQ.
Generasi milenial, atau yang lahir antara 1981-1996, adalah kelompok usia terbesar kedua dalam hal representasi LGBTQ, tapi juga yang paling kecil kemungkinannya untuk menyebut identitas mereka.
Sekitar 7,1 persen menolak menjawab pertanyaan soal identitas gender, setara dengan orang yang lahir sebelum 1949. Di antara GenZ, hanya 3,5 persen yang tidak mau membocorkan informasi dirinya.
Sebagian besar pertumbuhan dalam identitas LGBTQ terjadi di antara GenZ dan milenial. Sedangkan di kalangan yang lebih tua, persentasi LGBTQ tetap stabil selama bertahun-tahun.
Untuk GenZ, terjadi peningkatan LGBTQ dua kali lipat dibanding tahun 2017 ketika metrik mencapai 10,5 persen. Lebih setengah LGBTQ AS, atau 56,8 persn, mengatakan mereka biseksual,
Di antara GenZ, lebih 72 persen non-heteroseksual diidentifikasi sebagai bi, gay, lesbian dan transgender, dengan persentase 20,7, 13,9, dan 10 persen, dengan empat persen lainnya masuk kategori sesuatu yang lain.
“Mereka yang berusia muda kini kian dewasa, termasuk menerima seksualitas atau identitas gender mereka, pada saat orang AS semakin menerima kaum gay, lesbian, dan transgender, serta individu LGGTQ menikmati peningkatan perlindungan hukum terhadap diskriminasi,” kata Gallup.
Tahun lalu, survei online yang dilaukan di 27 negara oleh Ipsos menyebutkan 11 persen orang dewasa AS mengidentifikasi orientasi seksual mereka sebagai sesuatu selain heteroseksual. Sebanyak 13 persen mengatakan mereka hanya tertarik pada jenis kelamin yang sama.