AS Tolak Mentah-mentah Vaksin Covid-19 Buatan Rusia
- Tidak mungkin AS emnguji Sputnik V, vaksin buatan Rusia, kepada monyet apalagi ke menusia.
- Vaksin AS sedang melewati uji Fase-3 yang ketat dan berstandar tinggi.
Moskwa — Kali pertama dalam sejarah Rusia menawarkan kerjasama percepatan pembuatan vaksin Covid-19 kepada AS. Washington menolak.
Seorang pejabar Rusia mengatakan kepada CNN pihaknya mengajukan tawaran kerjasama kepada Operation Warp Speed (OWS), badan multidepartemen yang bertugas mempercepat akses ke vaksin dan perawatan efektif pasien Covid-19.
Pejabat Rusia itu mengatakan Washington sejauh ini ‘tidak terbuka’ dengan kemajuan medis Rusia.
“Ada rasa ketidak-percayaan umum terhadap Rusia di masyarakat AS, dan kami yakin teknologi — termasuk vaksin, pengujian, dan perawatan pasien — tidak bisa diadopsi di AS,” kata seorang pejabat senior Rusia itu.
Sekretaris Pers Gedung Putih Kayleigh McEnnay mengatakan Presiden Doland Trump telah diberi pengarahan soal Sputnik-V — vaksin Covid-19 buatan Rusia.
AS juga sedang melakukan pengujian vaksin Fase-3 yang ketat, dan berstandar tinggi.
Pejabat AS lainnya mengatakan vaksin Rusia belum sempurna, alias setengah matang, sehingga tidak menarik minat publik AS. “Tidak mungkin AS menguji vaksin Rusia pada monyet, apalagi manusia,” kata pejabat itu.
Rusia mengumumkan berhasil membuat vaksin Covid-19, dan sedang diuji-coba kepada manusia. Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan salah satu puterinya ikut dalam uji coba, dan diberi vaksin itu.
Sejak Rusia mengklaim sukses menemukan vaksin Covid-19, meski masih tahap uji coba, dunia ramai-ramai mengumumkan hal sama. Meksiko dan Argentina, misalnya, mengklaim sedang menguji vaksin.
Turki sedang bersiap menyuntik ribuan orang, dalam uji Fase 3 vaksin buatannya. Di Indonesia, Sinovac — perusahaan vaksin di Cina — menguji vaksin buatannya di Bandung.
Negara-negara Eropa juga berlomba mempercepat pengujian fase pertama dan kedua, dan segera memasuki Fase 3.