Crispy

Beijing Peringatkan Barat: Jangan Jadikan Myanmar Pion Geopolitik

  • Global Times, corong Partai Komunis Cina (PKC), keterlibatan Barat hanya akan membuat Myanmar terpuruk.
  • Pengunjuk rasa berdemo di depan Kedubes AS meminta pasukan AS datang.

JERNIH — Beijing memperingatkan negara-negara Barat, dan sekutu AS di kawasan; India, Australia, dan Jepang, untuk tidak memperlakukan Myanmar sebagai pion dalam persaingan geopolitik.

Global Times, corong Partai Komunis Cina (PKC), menulis keterlibatan Barat dan sekutunya tidak akan membawa kebaikan bagi Myanmar, tapi berisiko menyeret negara itu ke dalam jurang.

AS, negara-negara Barat, Australia, India, dan Jepang, memanfaatkan situasi di Myanmar untuk menyebarkan desas-desus tentang Cina dan memicu kebencian yang akan menjauhkan Myanmar dari orbit Beijing.

Myanmar, menurut Global Times, adalah mitra dagang terbesar Cina dan tetangga dekat.

Di Yangon, protes di Kedubes Cina terus berlanjut untuk menuntut Beijing menarik dukungan terhadap pemerintahan militer.

Chen Hai, Dubes Cina untuk Myanmar, mengatakan situasi di Myuanmar sama sekali bukan kehendak Cina. Namun pernyataan Chen Hai sama sekali tidak meredakan tudingan para demonstran akan keterlibatan Beijing dalam politik Myanmar.

Global Times menyebut sentimen anti-Cina di Myanmar dimanipulasi kelompok radikal. Di luar negeri, Barat memanfaatan situasi di Myanmar untuk menyebarkan rumor melalui kelompok separatis Hong Kong dan LSM lokal.

Pekan ini, pengunjuk rasa tidak hanya berkumpul di depan Kedubes Cina, tapi juga Kedubes AS dan Rusia. Puluhan anak muda juga berunjuk rasa di depan Kedubes Singapura.

Di depan Kedubes AS, pengunjuk ras mengangkat poster bertuliskan; “Kami butuh tentara AS.” Di Kedubes Cina, massa mengangkat poster beruliskan; “Tolong dukung rakyat Myanmar, bukan junta militer.”

Mengutip beberapa cendekiawan Cina, Global Times mengatakan kelompok masyarakat sipil di Myanmar menerima dana dan pelatihan Barat.

Back to top button