Astronot Apollo 7 Terakhir Walter Cunningham Meninggal Pada Usia 90 Tahun
- Dalam wawancara terakhirnya, Walter Cunningham mengatakan saya hanya anak miskin yang bermimpi naik pesawat.
- Misi Apollo 7 membuka jalan bagi misi mengorbit dan mengirim manusia mendarat di Bulan.
JERNIH — Walter Cunningham, astronot terakhir yang selamat dari misi luar angkasa berawak Apollo 7, Selasa 3 Desember waktu setempat meninggal dunia pada usia 90 tahun.
Badan Antariksa AS (NASA) mengkonfirmasi kematian Cunningham, tapi tak menyebut penyebabnya. Jeff Car, juru bicara Keluarga Cunningham, mengatakan almarhum meninggal di rumah sakit karena komplikasi jatuh.
Cunningham adalah satu dari tiga astronot dalama misi Apollo 7 tahun 1968 dalam penerbangan 11 hari, yang disiarkan langsung televisi saat mengorbit Bumi. Penerbangan ini membuka jalan bagi pendaratan di Bulan, yang dilakukan kurang dari setahun kemudian.
Saat itu, Cunningham adalah warga sipil. Ia mengawaki misi Apollo 7 bersama Kapten AL Walter M Schirra dan Mayor AU Donn F.Eisele. Cunningham adalah pilot modul Bulan, yang diluncurkan dari Stasiun AU Cape Kennedy, Florida, 11 Oktober, dan mendarat di Samudera Atlantik di selatan Bermuda.
NASA mengatakan Cunningham, Eisele, dan Schirra, menerbangkan misi nyaris sempurna. Pesawat ruang angkasa ketiganya bekerja sangat baik, yang membuat NASA mengirim kru berikut dengan Apollo 8 untuk mengorbit Bulan.
Tahun berikut, tepatnya Juli 1969, Apollo 11 diluncurkan dan awaknya mendarat di Bulan.
Bill Nelson, administrator NASA, mengatakan Cunningham di atas segalanya. Ia penjelajah yang karyanya meletakan dasar untuk program Artemis yang akan datang.
Astronot Apollo 7 juga memenangkan penghargaan Emmy khusus laporan televisi harian mereka dari orbit Bumi. Saat itu ketiga astronot menjadi badut, mengangkat benda-benda lucu, dan mendidik penduduk Bumi akan penerbangan luar angkasa.
Tahun 2017, Cunningham mengenang Apollo 7 dalam acara di Kennedy Space Center dengan mengatakan; “Itu memungkinkan kami mengatasi semua rintangan setelah kebakaran Apollo 1, dan menjadi uji terbang terlama dan tersukses.”
Cunningham lahir di Creston, Iowa, bersekolah di California sebelum mendaftar ke AL tahun 1951 dan bertugas sebgai Korps Marinir Percontohan di Korea.
Dia memperoleh gelar sarjana dan master dalam bidang fisika dari Universitas of California di Los Angeles. Ia juga menempuh studi doktoral dan bekerja sebagai ilmuwan di Rand Corporation sebelum bergabung dengan NASA.
Tahun lalu, dalam wawancara dengan salah satu media, Cunningham mengatakan ia tumbuh di keluarga dan lingkungan miskin. Ia adalah anak miskin yang memimpikan naik pesawat terbang, bukan pesawat ruang angkasa.