Barcelona Libatkan Kambing dan Domba Cegah Kebakaran Hutan
- Kambing dan domba mengunyah semua semak belukar kering, meminimalkan kebakaran.
- Jika proyek ini sukses, Barcelona akan memperluas penyebaran domba dan kambing di taman kota.
JERNIH — Sekawanan domba dan kambing merumput santai, dan seorang gembala berjaga-jaga. Pemandangan ini bukan terlihat di pedesaan tapi di sebuah taman umum di Barcelona.
Sejak April, Barcelona mempekerjakan 290 domba da kambing untuk memakan rumput dan semak di Taman Nasional Collserola di pinggiran kota. Tujuannya, mengurangi risiko kebakaran semak dan hutan.
Merekrut domba dan kambing untuk mencegah kebakaran hutan adalah skema percontohan. Pemerintah kota Barcelona ingin membuka vegetasi dengan cara ramah lingkungan, dan mendidik 1,6 juta penduduk.
“Tantangan terbesar kami adalah mendidik kembali orang-orang tentang keidupan pedesaan,” kata Daniel Sanchez, seorang penggembala yang menunggu kambing-kambing merumput.
Pria berusia 36 taun itu pindah dari Sant Llorenc Savall, kota yang terletak 50 kilometer di pedalaman Katalan, ke Barcelona untuk menjaga ternakyua. Dia tidur di gudang, tak jauh dari kandang domba da kambingnya.
Taman Nasional Collserola membentang seluas 8.200 hektar, atau dua kali lebih besar dari Central Park, New York, dan delapan kali lebih besar dari Bois de Boulogne di Paris.
Tidik pandangnya menawarkan keindahan luas Barcelona, dan jalur hiking membuatnya populer di kalangan pelari, pengendara sepeda, dan orang-orang yang ingin keluar berjalan-jalan.
“Setiap tahun taman nasional terbakar,” kata Sergi Dominguez, pekerja pemeliharaan berusia 52 tahun yang biasa berjalan-jalan dengan anjingnya.
Berisiko Terbakar
Doma dan kambing, kata Dominguez, makan rumput dan semak belukar kering. Kedua spesies ini tak berhenti mengunyah, yang membuat ketebalan semak kering berkurang.
Dominguez yakin kambing dan domba akan meminimalkan risiko kebakaran semak. Jika asumsi ini benar, Barcelona akan memperluas penyebaran kambing dan domba ke ara lebih luas.
Proyek mencegah kebakaran hutan dengan melibatkan kambing akan berakhir Juni 2022. Pihak taman nasional akan meninjau proyek ini bulan berikut.
Ferran Paune, ahli biologi dan peternakan yang bertangung jawab atas proyek ini, mengatakan taman nasional berisiko tinggi terbakar akibat semak belukar kering.
“Kami berada di zona Mediteranea, yang penuh sesak perkotaan dan orang-orang tinggal di hutan,” katanya. “Taman nasional bisa terbakar delapan jam, dan menyebabkan masalah serius. Orang-orang perlu dievakuasi, dan jatuh korban.”
Paune mengatakan kambing dan domba telah beradaptasi sempurna dengan taman kota. Namun, Sanchez — yang berhenti dari pekerjaan sebagai teknisi penerbangan untuk menjadi penggembala — mengatakan lelah dengan kebisingan kota dan memilih tinggal di desa.