Crispy

Bayi yang Lahir Hari Ini adalah Penduduk Bumi ke-Delapan Miliar

  • Dibanding sejak 1800-an, penduduk Bumi meningkat delapan kali lipat, dari satu miliar menjadi delapan miliar.
  • Penyebabnya adalah obat-obatan modern, dan penemuan vaksin.

JERNIH — Jika Anda, atau istri Anda, melahirkan hari ini Selasa 15 November 2022, anak Anda akan menjadi penduduk Bumi ke-delapan miliar. Anak Anda adalah sejarah.

Itulah proyeksi PBB. Menurut Sekjen PBB Antonio Guterres, tonggak sejarah ini adalah kesempatan merayakan keragaman dan kemajuan sambil mempertimbangkan tanggung jawab bersama umat manusia di planet ini.

PBB mengaitkan pertumbuhan dengan pembangunan manusia, dengan orang-orang hidup lebih lama berkat peningkatan kesehatan masyarakat, nutrisi, kebersihan individu, dan obat-obatan.

Pertumbuhan umat manusia juga merupakan hasil dari tingkat kesuburan yang lebih tinggi di negara-negara termiskin di dunia, sebagian besar berada di sub-Sahara Afrika, dan menempatkan tujuan pembangunan dalam bahaya.

Berapa Banyak yang Terlalu Banyak?

Pertumbuhan penduduk memperbesar dampak lingkungan pembangunan ekonomi. Ketika sebagian orang khawatir delapan miliar manusia terlalu banyak bagi Bumi, sejumlah ahli mengatakan masalah lebih besar adalah konsumsi sumber daya yang berlebihan oleh orang-orang kaya.

“Beberapa menyatakan keprihatinan bahwa dunia kita kelebihan penduduk,” kata Natalia Kanem, kepala Dana Kependudukan PBB (UNPF). “Saya katakan dengan jelas banyaknya manusia bukan alasan untuk takut.”

Joel Cohen, dari Laboratorium Populasi Universitas Rockefeller, mengatakan pertanyaan tentang berapa banyak orang yang dapat didukung Bumi memiliki dua sisi; batas alam dan pilihan manusia.

Pilihan kita mengakibatkan manusia mengkonsumsi jauh lebih banyak sumber daya hayati; hutan dan tanah, daripada yang dapat diregenerasikan oleh planet Bumi setiap tahun.

Konsumsi bahan bakar fosil yang berlebihan, misalnya, menyebabkan lebih banyak emisi karbon dioksida yang bertanggung jawab atas pemanasan global.

“Kita ini bodoh. Kita ini tidak memiliki pandangan jauh ke depan,” kata Cohen. “Kita serakah. Kita tidak menggunakan informasi yang kita miliki. Di situlah pilihan dan masalahnya teretak.”

Pertumbuhan Melambat

Populasi saat ini tiga kali lebih tinggi dari 2,5 miliar jumlah karyawan global tahun 1950. “Setelah mencapai puncaknya awal 1960-an, tingkat pertumbuhan penduduk dunia melambat secara dramatis,” kata Rachel Show dari UNPF.

Pertumbuhan tahunan turun, dari tertinggi 2,1 persen antara 1962-1965, menjadi di bawah satu persen pada tahun 2020. Proyeksinya akan turun lebih jauh ke sekitar 0,5 persen pada 2050 karena penurunan tingkat kesuburan yang terus berlanjut.

Meski demikian penduduk dunia akan terus bertambah menjadi 8,5 miliar pada 2030, dan 9,7 miliar pada 2050, mencapai puncaknya tahun 2080 dengan 10,4 miliar.

Kelompok lain, di luar PBB, punya perhitungan lain.

Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME) yang berbasis di AS, dalam studi tahun 2020, memperkirakan populasi global akan mencapai maksimum tahun 2064 tapi tidak akan mencapai 10 miliar. Bahkan, populasi akan turun menjadi 8,8 miliar tahun 2100.

Black Death

Sejak kemunculan manusia pertama di Afrika dua juta tahun lalu, populasi dunia menggelembung dengan hanya jeda singkat untuk peningkatan jumlah orang di berbagai sudut Bumi.

Nenek moyang kita adalah pemburu-pengumpul yang memiliki sedikit anak dibanding populasi menetap, untuk kemudian mempertahankan gaya hidup nomaden.

Pengenalan pertanian di era Neolitik, sekitar 10 ribu tahun sebelum Masehi (SM), menciptakan lompatan populasi beasr pertama yang diketahui.

Pertanian memunculkan sedentarisasi, atau aktivitas di luar waktu tidur dengan karakteristik keluaran kalori sangat sedikit, dan kemampuan menyimpan manakan. Akibatnya, kelahiran melonjak.

Dari sekitar enam juta orang pada 10 ribu SM, populasi global melonjak menjadi 100 juta pada 2.000 SM, menjadi 250 juta pada abad pertama Masehi.

Black Death, atau pandemi hebat yang kali pertama melanda Eropa tahun 1.300 dan 1.400, membuat populasi manusia turun dari 429 juta menjadi 374 juta.

Peristiwa lain, seperti Wabah Justinian, yang melanda Mediteranea selama dua abad; antara 541-767, dan perang awal Abad Pertengahan di Eropa Barat, juga menyebabkan penurunan sementara jumlah manusia di Bumi.

Sejak abad ke-19, populasi meledak. Sebagian besar akibat perkembangan obat-obatan modern dan industrialisasi pertanian, yang meningkatkan pasokan pangan global.

Sejak tahun 1800, populasi dunia melonjak delapan kali lipat, dari satu miliar menjadi delapan miliar. Semua itu disebabkan oleh pengembangan vaksin, dengan suntikan cacar sebagai yang pertama menyelamatkan jutaan manusia.

Back to top button