BPOM: Vaksin Sinovac Penuhi Syarat Dapat Label Halal dari MUI
Selanjutnya MUI menyiapkan fatwa penggunaan vaksin Covid-19.
JERNIH-Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny K Lukito memastikan bahwa vaksin Sinovac memenuhi persyaratan untuk mendapat label halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).
Menurut Penny, MUI telah memeriksa aspek kehalalan vaksin. Selanjutnya MUI segera menyiapkan fatwa penggunaan vaksin Covid-19. Pembahasan fatwa vaksin Covid-19 akan dilakukan dalam Musyawarah Nasional MUI yang digelar pada 25-27 November
“Alhamdulillah dari aspek mutu dari hasil yang didapatkan inspeksi BPOM, Biofarma dan Majelis Ulama Indonesia, aspek halalnya bisa dikatakan sudah memenuhi. Sudah sesuai aspek obat yang baik,” kata Penny di Jakarta, Kamis (26/11/2020) lalu.
BPOM hingga saat ini masih belum membuat kesimpulan yang menjadi persyaratan Otorisasi Penggunaan Darurat (EUA) bagi vaksin Covid-19 meski saat ini BPOM sudah mendapat data aspek keamanan, khasiat dan mutu vaksin.
Bagi Penny, untuk menerbitkan EUA bagi Sinovac perlu dipertimbangkan secara hati-hati dan seksama. Oleh karenanya selama tiga bulan kedepan BPOM akan terus memantau perkembangan uji klinis vaksin Sinovac.
“Aspek keamanan akan terus kami pantau selama tiga bulan, nanti enam bulan penuh ke depan. Kita butuh vaksin yang tidak hanya bermutu dan aman, tetapi juga efektif, memiliki khasiat yang baik,” kata Penny menambahkan,
Penny menjelaskan, BPOM tengah mempelajari dan mengumpulkan data soal bagaimana vaksin Sinovac dapat memunculkan antibodi ke tubuh manusia, sehingga seseorang dapat kebal terhadap virus Corona.
Saat ini BPOM terus memantau perkembangan uji coba vaksin Sinovac yang kini telah memasuki uji klinis fase III di Bandung. Sekaligus mengumpulkan data uji klinis Sinovac yang nantinya dipadukan dengan data dari negara lain, seperti Brazil. (tvl)
Awal bulan November, Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir menyampaikan perkembangan uji klinis fase ketiga dari vaksin Covid-19, dimana dari 1.620 relawan uji klinis fase 3 dari vaksin Covid-19 Sinovac, sebanyak 1.074 orang di antaranya telah menerima suntikan kedua.
“Semua relawan (1.620 orang) sudah mendapat suntikan pertama dan lebih dari 1.074 relawan sudah mendapat suntikan kedua,” kata Honesti dalam diskusi bertajuk ‘Hibah Pariwisata Percepat Pemulihan Pariwisata Nasional’ yang diselenggarakan KPCPEN di Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).
Selanjutnya 671 relawan dari 1.074 relawan yang telah mendapatkan suntikan kedua, telah diambil sampel darahnya untuk diuji.
“Hingga kini belum ditemukan indikasi atau efek samping vaksin corona yang mungkin bisa menghambat jalannya uji klinis ini,”
Kondisi ini membuat Honesti optimistis bisa segera menyelesaikan uji klinis fase 3 sehingga pada Januari 2021 mendatang, vaksin siap disuntikkan pada masyarakat. (tvl)