
Dua aktor Hollywood senior beradu di layar kaca lewat film action. Brad Pitt dan Tom Cruise jadi kuncian untuk meraup dolar. Siapa pemenangnya?
JERNIH – Senior, kawakan, tetapi masih sanggup menelurkan film-film box office. Brad Pitt dan Tom Cruise, di tahun 2025 agaknya tetap bersinar terang dan menjadi andalan untuk meraup dolar di Hollywood.
Pitt muncul di film F1. Disutradarai oleh Joseph Kosinski, Brad Pitt sebagai Sonny Hayes, pembalap legendaris F1 yang pensiun dan kembali untuk menyelamatkan tim yang terpuruk. Dibantu oleh aktor pendukung seperti Damson Idris, Javier Bardem.

Sementara Cruise muncul di Mission: Impossible – The Final Reckoning. Ini edisi ke-8 dari waralaba Mission: Impossible. Tom Cruise kembali sebagai Ethan Hunt. Disutradarai oleh Christopher McQuarrie.
Brad Pitt memerankan karakter veteran, pembalap yang sudah lama absen dari balapan top dan menghadapi kondisi fisik dan emosional. Perannya menuntut kehadiran fisik, bukan hanya dialog melainkan adegan balapan langsung, memakai mobil nyata, adegan kecepatan tinggi, dan juga dinamika dengan pembalap muda.
Respons kritikus terhadap F1 secara umum positif, terutama untuk aspek visual (adegan balapan, penggunaan praktikal vs CGI), pengarahan, dan bagaimana film menciptakan pengalaman immersif bagi penonton.

Cruise secara tradisional dikenal dengan akting yang intens, plus kemampuan melakukan sendiri banyak adegan aksi dan stunt. Di film ini pun dikenal karena komitmen aksi praktikal dan stunt spektakuler.
Untuk akting karakter Ethan Hunt, perannya sudah sangat established membuat penonton tahu siapa dia, apa filosofinya. Tantangannya lebih pada memperbarui, menyampaikan emosi maupun konflik yang relevan agar bukan sekadar aksi tanpa makna. Ada beberapa ulasan yang mengatakan bahwa film ini menyajikan aksi besar dan efek visual yang menghibur, meskipun tidak semua aspek cerita mendapat pujian sama rata.
Dengan kata lain, karakter masing-masing di filmnya tetap lag baik-baik saja. Tidak lebih, apalagi kurang. Artinya kedua pria setengah baya ini memang masih mempertontonkan akting apik.

Lantas bagaimana respon kritikus industri film?
F1 mendapatkan ulasan positif, skor Rotten Tomatoes cukup tinggi, pujian terhadap aspek visual dan immersive experience. Penonton di AS dan internasional merespons dengan antusiasme, termasuk di format IMAX / premium screens.
MI: Final Reckoning juga menerima penerimaan yang cukup baik, terutama oleh penggemar waralaba dan penikmat aksi film besar. Namun, beberapa kritik mengatakan bahwa meskipun aksi dan visual terasa besar, ada elemen cerita atau pacing atau dampak emosional yang mungkin kurang dibandingkan ekspektasi tinggi dari seri Mission: Impossible.
Kemudian, bagaimana dengan pendapatan dari kedua film tersebut?
F1 dengan anggaran sekitar 200-300 juta dolar meraih pendapatan total 621,3 juta dolar. Ini menjadi film dengan pendapatan tertinggi Brad Pitt sebagai pemeran utama.
Sementara MI: Final Reckoning menghabiskan anggaran diperkirakan 300 juta dolar. Sedangkan pendapatannya mencapai 600 juta dolar secara global (sekitar 197-200 juta dolar di AS dan Kanada.
F1 sedikit unggul dari sisi “return relatif terhadap ekspektasi” (apa yang diharapkan sebagai film baru, bukan bagian dari waralaba besar), dan pencapaian baru bagi Brad Pitt dan Apple Studios.

Sedangkan MI: Final Reckoning lebih “aman” dalam arti punya basis penonton yang sudah ada, format dan gaya yang terbukti di masa lalu, tapi dengan tekanan lebih besar agar tidak gagal.
Namun dibandingkan dengan film-film ber-genre action lainnya yang dirilis sepanjang 2025, F1 dan MI: Final Reckoning jelas jauh unggul. Mari bandingkan dengan Captain America: Brave New World yang melibatkan Harriosn Ford hanya meraup 415 juta dolar. Atau The Naked Gun yang dibintangi Liam Neeson hanya memperoleh 99,5 juta dolar.
Jadi baik Pitt maupun Cruise masih punya daya tarik tinggi. (*)
BACA JUGA: The Conjuring : Last Rites, Perpisahan Emosional dan Pendapatan Memukau