Burqa Kembali ke Afghanistan
- Dekrit burqa dikeluarkan pemimpin tertinggi Afghanistan dan Taliban Hibatullah Akhundzada.
- Kabul kembali ke masa 20 tahun silam, ketika Taliban kali pertama berkuasa.
JERNIH-– Taliban, Sabtu 7 Mei, memberlakukan kembali burqa — penutup wajah untuk wanita — di depan umum.
Keputusan diumumkan Hibatullah Akhundzada, pemimpin tertinggi Afghanistan dan Taliban. “Wanita harus mengenakan chadori, penutup kepala hingga ujung kaki, karena itu tradisi penuh hormat,” kata Akhundzada membadakan dekrit itu dalam sebuah upacara.
Mereka yang wajib mengenakan chadori atau burqa adalah wanita tidak terlalu tua dan muda. Sesuai petunjuk shariah, hanya mata yang tidak boleh ditutup untuk menghindari provokasi ketika bertemu pria yang bukah muhrim.
Perintah ini diperkirakan akan memicu kecaman luar negeri, tapi Taliban tak peduli. Banyak komunitas internasional menginginkan bantuan kemanusiaan untuk Afghanistan dan pengakuan pemerintah Taliban dikaitkan dengan pemulihan hak-hak perempuan.
Dekrit Akhundzada juga menyebutkan jika perempuan tidak memiliki pekerjaan penting di luar, lebih baik tinggal di rumah.
Sejak kembali berkuasa, Kementerian Promosi Kebajikan dan Pencegahan Kejahatan — lembaga paling ditakuti di Afghanistan — mengeluarkan beberapa pedoman tentang apa yang harus dikenakan wanita. Dekrit terakhir ini adalah tatanan nasinal pertama.
Sebelumnya, Taliban menutup sekolah menengah untuk anak perempuan. Penutupan terjadi hanya beberapa jam setelah sekolah itu dibuka kembali kali pertama sejak Taliban kembali berkuasa.
Penutupan itu, menurut pejabat Taliban, juga dikeluarkan Akhundzada. Pejabat Taliban tidak melarang perempuan bersekolah. Namun pendidikan akan perempuan harus sesuai prinsip Islam.
Kini, kekhawatiran Taliban akan mengembalikan semua aturan yang mengekang perempuan terbukti. Afghanistan kembali ke masa 20 tahun lalu, atau sebelum AS menginvasi negara itu.