Crispy

Catatan dari Kodam IV/Diponegoro: Pak Kades Kutamendala Menangis di Ujung Jembatan Merah Putih

Tanpa proses berbelit, tanpa administrasi yang rumit, proses pembangunan jembatan pun dilaksanakan. TNI dan rakyat bergotong royong. Manunggal, mewujudkan jembatan impian, yang kemudian diberi nama “Jembatan Merah Putih”, sesuai warna cat di dinding jembatan.

JERNIH– Tersebutlah sebuah desa cantik bernama Kutamendala. Ia terletak di Kecamatan Tonjong, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah. Di sanalah kisah heroik prajurit Kodam IV/Diponegoro ini tertoreh.

Desa ini berbatasan dengan Desa Prupuk Selatan, Kabupaten Tegal di barat dan utara, Desa Galuh Timur dan Tonjong di selatan dan Desa Karangjongkeng di timur. Jumlah penduduk desa ini sekitar 15.355 jiwa.

Kutamendala memiliki berbagai macam keindahan alam. Ini terjadi karena Kutamendala berada di lembah yang menghubungkan daerah pegunungan dan dataran rendah. Kutamendala sendiri dilalui oleh tiga sungai atau kali yaitu Kali Pedes, Kali Glagah, dan Kali Lor.

Tersebutlah, akibat bentang sungai di desanya, kegiatan perekonomian masyarakat tersendat. Aktivitas masyarakat sedikit kurang leluasa, karena harus jalan melingkar hanya untuk menjangkau seberang desa.

Problem itulah yang ditangkap Kodim 0713/Brebes, Kodam IV/Diponegoro. Lalu muncullah inisiatif Dandim Brebes, Letkol. Inf. Sapto Broto, S.E., M.Si. untuk membangun jembatan sederhana. Inisiatif tersebut kontan mendapat dukungan penuh dari panglimanya, Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi.

Gayung bersambut. Dandim Sapto Broto pun berkomunikasi dengan Kepala Desa Kutamendala, H. Fathur, S.Ag. “Pak Dandim bilang, Pak Kades mau nggak saya buatkan jembatan. Wah… saya langsung jawab, mau sekali. Sebab memang itulah dambaan masyarakat Kutamendala,” ujar Fathur.

Tanpa proses berbelit, tanpa administrasi yang rumit, proses pembangunan jembatan pun dilaksanakan. TNI dan rakyat bergotong royong. Manunggal, mewujudkan jembatan impian, yang kemudian diberi nama “Jembatan Merah Putih”, sesuai warna cat di dinding jembatan.

Hari bersejarah pun tertoreh pada Kamis, 30 Mei 2024. Proses pengerjaan jembatan selama beberapa bulan selesai sudah. Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Deddy Suryadi hadir bersama istri dan jajarannya, untuk meresmikan.

Pangdam Deddy berharap, keberadaan jembatan merah putih ini, perekonomian masyarakat Desa Kutamendala dan sekitarnya tumbuh lebih cepat. “Mudah-mudahan pula, Kodam IV/Diponegoro bisa terus berbuat lebih baik dan lebih banyak untuk masyarakat,” kata Deddy yang mantan Danjen Kopassus itu.

Sementara itu, Pj Bupati Brebes, Iwanuddin Iskandar juga hadir. Dalam pidatonya, ia menyambut gembira kehadiran jembatan merah putih sumbangan Kodim Brebes, Kodam Diponegoro. “Jembatan ini menjadikan masyarakat lebih sejahtera,” katanya.

Peresmian pun dilakukan dengan menekan tombol sirine bersama-sama, oleh Pangdam, Dandim, Pj Bupati, Camat, Kades, dan tokoh masyarakat. Setelah itu dilanjutkan pengguntingan pita oleh Pangdam Deddy Suryadi dan Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Daerah IV/Diponegoro, Sandi Deddy Suryadi.

Ditemui di tepi jembatan, Kades Fathur tak kuasa menahan tangis. “Rasanya luar biasa. Saya menangis bahagia saking terharunya,” kata Fathur.

Kodam IV/Diponegoro, Dekat di hati, Melayani Sepenuh Hati, Bersinergi Tanpa Henti, Untuk Rakyat yang Dicintai. Ini sesuai sesanti “Sirnaning Yakso Katon Gapuraning Ratu” yang artinya “Kebahagiaan akan dapat tercapai dengan jalan menghilangkan segala perintang, penghalang kemajuan nusa dan bangsa”.

[egy massadiah]

Back to top button