Cina Hapus Lagu yang Merusak Persatuan Nasional dari Database Karaoke
- Tahun 2015 Cina melarang 120 lagu yang meneriakan kecabulan, kekerasan, kejahatan, dan merusak moralitas sosial.
- Penghapusan adalah bagian dari sistem kontrol informasi ke setiap aspek.
JERNIH — Kementerian Kebudayaan Tiongkok berencana mengeluarkan daftar lagu-lagu karaoke yang dianggap anti-pemerintah, subversif, menghasut kebencian, dan merusak persatuan nasional.
South China Morning Post (SCM) melaporkan rencana itu tertera dalam dokumen yang diterbitkan situs web kementerian akhir pekan lalu. Dokumen itu menjelaskan bahwa lagu terlarang jika dianggap membahayakan persatuan nasional, kedaulatan atau integritas wilayah, atau membahayakan keamanan, kehormatan, atau kepentingan nasional.
Sebagai tambahan, lagu yang dianggap pemicu kebencian etnis juga akan masuk dalam daftar lagu terlarang.
Pengelola tempat karaoke dan manajer diharapkan memantau daftar lagu, dan menghapus lagu-lagu terlarang dari database yang disodorkan ke pelanggan.
Dokumen kementerian itu juga mengatakan hanya lagu yang ‘mempromosikan energi positif’ dan ‘sehat’ yang boleh ditampilkan. Pengelola dan manajer karaoke juga diminta menyajikan lagu-lagu yang mendukung tujuan dan agenda pemerintah Cina.
Tahun 2015 Cina melarang sekitar 120 lagu yang bisa diunduh dari Internet, karena dianggap tidak bermoral. Saat itu Kementerian Kebudayaan mengatakan lagu terlarang itu meneriakan kecabulan, kekerasan, kejahatan, dan merusak moralitas sosial.
Angeli Datt, analis riset senior untuk Cina, Hong Kong, dan Taiwan di Freedom House, mengatakan manargetkan perpustakaan lagu karaoke adalah bagian dari upaya memperluas sistem kontrol informasi pemerintah Cina ke setiap aspek industri hiburan.