Cina Luncurkan Dua Kapal Induk Baru Tahun Depan
- Salah satu kapal induk Cina, Tipe 002, menggunakan teknologi luncur pesawat terbang elektromagnetik.
- Tipe 002 tidak bertenaga nuklir. Cina hanya akan menggunakan tenaga nuklir untuk kepal induk kelima.
Beijing — Cina diprediksi menyelesaikan pembangunan kapal induk generasi baru dalam satu tahun ke depan, dan mempercepat pembangunan satu lagi.
Mengutip sumber-sumber yang terlibat langsung dalam dua proyek itu, South China Morning Post (SCMP) memberitakan kapal induk Tipe 002, kapal induk kedua yang dikembangkan di dalam negeri, telah memulai proses perakitan terakhir.
“Perakitan telah dimulai, dan diharapkan selesai pada paruh pertama tahun depan,” kata sumber pertama SCMP. “Pandemi Covid-19 memperlambat pembangunan.”
Pekerja juga telah memulai peletakan lunas kapal kedua, yang dibangun di Galangan Kapal Jiangnan di luar Shanghai.
Peletakan lunas selalu dianggap awal pembangunan kapal baru.
Sumber kedua mengatakan pekerjaan konstruksi awal untuk kepal induk Tipe 001 dimulai 2018, tapi dihentikan tahun lalu dengan alasan teknis.
“Konstruksi untuk Tipe 002 akan lebih cepat dibanding yang pertama, karena pekerja telah belajar mengatasi banyak masalah pembangunan pertama,” ujar sumber kedua SCMP.
“Ini pekerjaan menantang, karena Tipe 002 adalah kapal induk pertama yang dirancang di dalam negeri.
Foto-foto terbaru di platform media sosial Tiongkok menunjukan dua bagian besar kapal berlabuh di dok kering, dan dirakit dari komponen kapal prefabrikasi.
Ada dek penerbangan belum lengkap di atasnya. Gambar-gambar itu menunjukan banyak kemajuan telah dibuat, dibanding gambar satelit yang diambil Pusat Studi Strategis dan Internasional AS, April 2020 lalu.
Konstruksi kapal induk Tipe 002 pertama dimulai awal 2015. Tipe 002 akan menjadi kapal induk Cina ketiga setelah Liaoning dan Shandong.
Tidak seperti Tipe 001 yang dirancang di Rusia dan dilengkapi jalur lompat kapal, Tipe 002 akan memiliki sistem peluncuran pesawat elektromagnetik tercanggih di dunia, sama seperti yang dimiliki USS Gerald Ford.
Teknologi lepas landas elektromagnetik memungkinkan lebih banyak pesawat diluncurkand alam awktu singkat, dibanding sistem lompat ski. Keunggulan lain, perawatan pesawat lebih murah.
Liang Guoliang, komentator militer yang berbasis di Hong Kong, mengatakan Tipe 002 diperkirakan tidak bertenaga nuklir. Sejauh ini hanya kapal selam Cina yang menggunakan teknologi nuklir, kapal perang permukaan tidak.
“Teknologi nuklir dirancang untuk kapal induk kelima Cina, yang kemungkinan akan dibangun di Dalian,” kata Liang.
Khusus untuk teknologi lepas landas, Liang mengatakan Komisi Militer Pusat (CMC) semula memutuskan memasang ketapel uap pada Tipe 002 ketika kapal memulai konstruksi.
Rencana berubah setelah Laksamana Ma Weiming mengembangkan teknologi lepas landas elektromagnetik tahun lalu.
Ma, seorang insinyur militer papan atas, juga mengembangkan chip transistor bipolar terisolasi (IGBT) — komponen kunci sistem konversi listrik efisiensi tinggi.
Inilah yang mendorong Presiden Xi Jinping, yang juga memimpin CMC, melakukan perubahan desain kapal induk. IGBT, menurut Presiden Xi, akan lebih mendukung kapal bertenaga konvensional menggunakan sistem peluncuran elektromagnetik canggih.
Pesawat tempur siluman akan ditempatkan di atas Tipe 002, saat kapal induk ini diluncurkan tahun depan.
Zhou Chenming, peneliti dan think tank Yuan Wang, mengatakan Tipe 002 akan terus membawa jet tempur J-15 — pesawat yang kini dibawa Liaoning dan Shandong.
China membeli Liaoning dari Ukraina tahun 1998, dan menghabiskan delapan tahun unuk memperbaiki. Liaoning digunakan untuk platform pelatihan bagi anggota tempur.
“Namun Liaoning sudah terlalu tua karena lambungnya dibangun tahun 1985,” kata Zhou. “Namun, kapal induk ini menjadi dasar pengembangan kapal-kapal induk Cina di masa depan.”
Cina kini memiliki tiga armada kapal induk untuk menjaga Laut Kuning, Laut Cina Timur, dan Laut Cina Selatan. Masing-masing armada membutuhkan dua kapal induk.
“Tidak seperti AS, kapal-kapal induk Cina digunakan untuk pertahanan lepas pantai,” kata Zhou.