Covid-19 Serang PT Freeport Indonesia, 51 Orang Terpapar.
TEMBAGAPURA-Kabar terbaru dari Tembagapura, wabah Covid-19 telah menjangkiti kawasan pertambangan emas Freeport. Tercatat 51 warga di kawasan penambangan PT Freeport, Tembagapura dipastikan positif terinfeksi Covid-19.
Juru Bicara Gugus Tugas COVID-19 Kabupaten Mimika dr. Raynold Ubra di Jayapura, Sabtu (2/5/2020) menjelaskan bahwa saat ini mereka dirawat di RS Tembagapura.
“Dari jumlah itu sebanyak sembilan orang dirawat di RS Tembagapura, Distrik Tembagapura, sedang lainnya dilakukan isolasi mandiri,” kata Raynold.
Baca juga: Ditangkap, Seorang Mata-Mata KKB Bekerja Jadi Satpam PT Freeport
Menurut Raynold, managemen PT Freeport telah menyiapkan tempat khusus yang dapat dimanfaatkan untuk isolasi bagi karyawannya yang dinyatakan positif terinfeksi Covid-19 maupun yang masuk kategori pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19.
“Memang saat ini sudah ada tempat isolasi di mana mereka yang positif dan masuk kategori PDP diisolasi,” kata Raynold.
Raynold yang juga menjabat sebagai juga Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mimika itu, belum dapat memastikan apakah 51 warga yang terinfeksi Covid-19, seluruhnya berstatus karyawan PT Freeport.
Baca juga: PON XX Papua Resmi Ditunda Hingga Oktober 2021
Namun, kata dia, berdasarkan laporan, mereka yang positif Covid-19, baik yang dirawat di RS Tembagapura maupun menjalani isolasi mandiri terdiri atas karyawan PT Freeport dan karyawan subkontraktor.
Secara terpisah Juru bicara PT Freeport Reza Pratama mengatakan operasional PT Freeport sejauh ini masih normal.
“Kami terus memonitor situasi dan keadaan selama masa pandemi Covid-9. PT FI selalu berkoordinasi dan memberikan ‘update’ kepada Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Mimika atas kondisi perusahaan,” kata dia.
Baca juga: Polda Papua duga Senpi Milik KKB Berasal dari Luar Negeri
Beberapa hari sebelumnya Direktur Utama PT Freeport Indonesia, Tony Wenas menyebut pandemi Covid-19 berpengaruh dalam pembangunan smelter di Indonesia.
Pasalnya, proyek smelter PT Freeport dibangun oleh 3 kontraktor yang berasal dari Jepang, Kanada, dan Finlandia.
“Tiga negara ini terdampak besar covid-19, sehingga sangat terhambat proses menyelesaikan front end engineering design dan juga design lainnya,” kata Tony, beberapa hari lalu.
Hambatan lainnya adalah mulai dari proses fabrikasi peralatan sampai untuk bekerja di lokasi smelter di Gresik yang kini terdapat Pembatasan Sosial Berskala Besar.
(tvl)