Crispy

Covid Belum Selesai, Kini Ebola Muncul Lagi di Guinea

Sama-sama virus mematikan, Ebola menular lewat kontak dengan cairan tubuh dan gejalanya terlihat.

JERNIH-Pandemi Covid-19 belum berakhir kini Ebola mengganas lagi di Guinea. Wabah Ebola sebelumnya menyerang negara ini, namun sejak lima tahun lalu wabah ini telah dinyatakan hilang.

Empat orang dikabarkan meninggal dunia akibat terinfeksi penyakit Ebola. Mereka berasal dari wilayah tenggara Nzerekore.

“Sangat prihatin (dengan kematian itu), Menteri Kesehatan Remy Lamah sebagaimana dilansir AFP.

Salah satu korban terbaru yang meninggal adalah seorang perawat. Ia diketahui sakit sejak akhir Januari lalu, sebagaimana dilaporkan Kepala Badan Keamanan Nasional Sakoba Keita melaporkan. Dia dimakamkan pada 1 Februari lalu.

“Di antara mereka yang dimakamkan, delapan orang menunjukkan gejala diare, muntah dan pendarahan,” kata Keita menjelaskan kondisi pasien Ebola yang kini mengancam Guinea

Namun tidak semua yang terinfeksi Ebola tertolong.

“Tiga dari mereka meninggal, dan empat lainnya di rumah sakit,” kata Keita menambahkan.

Keita juga menceritakan kepada media lokal, adanya satu pasien yang sempat melarikan diri ketika dalam perawatan, namun petugas medis berhasil menemukan kembali. Pasien itu akhirnya dibawa ke rumah sakit di ibukota Conakry untuk menjalani perawatan.

Dilansir Reuters, gejala infeksi ebola yang dialami para pasien adalah diare, muntah-muntah, dan pendarahan. Pasien juga mengalami demam. Virus menular lewat kontak dengan cairan tubuh.

Penyakit ebola memiliki tingkat kematian yang jauh lebih tinggi daripada Covid-19. Namun tidak seperti virus Corona, untuk Ebola tidak ditularkan oleh pasien tak bergejala, dengan kata lain gejalanya pasti terlihat.

Sejak 2016 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengamati wabah Ebola. Bahkan memberlakukan darurait kesehatan Internasional pada Republik Demokratik Kongo.

WHO juga telah mengambil langkah vaksinasi Ebola bagi lebih dari 40 ribu orang semata-mata untuk mencegah terjadinya penularan.

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus sangat memberi atensi pada penyakit mematikan itu. Melalui akun Twitter miliknya, Ia mencuitkan bahwa WHO telah menerima dua kasus yang diduga sebagai penyakit mematikan di Guinea, pada Minggu (14/2/2021) pagi,

Pada kurun 2013-2016. Wabah Ebola di Afrika Barat dimulai di Nzerekore,wabah itu menyebar  di Guinea, Liberia, dan Sierra Leone. Kala itu virus Ebola merenggut 11.300 nyawa. (tvl)

Back to top button