Debat Kedua Cagub Cawagub Sultra: Ruksamin Kritik Ihsan, Ternyata Salah Dengar
- Debat publik edisi kedua memperlihatkan perbedaan visi antar kandidat dalam hal perbaikan infrastruktur.
- Ruksamin dan Ihsan tampak bersemangat dalam mengemukakan ide dan rencana mereka.
KOLAKA – Ruksamin, kandidat gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) nomor urut dua, mengkritik tajam calon gubernur La Ode Muhammad Ihsan dalam debat publik edisi kedua yang digelar Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sultra di Hotel Sutan Raja, Kolaka, Jumat 1 November. Ternyata, Ruksamin salah dengan dan keliru merespon pernyataan La Ode Muhammad Ihsan.
“Dalam waktu 100 hari Tina-Ihsan akan menyelesaikan perbaikan jalan provinsi. Tolong berikan saya tipsnya, bagaimana bisa menyelesaikan jalan rusak yang masih ratusan kilometer hanya dalam 100 hari,” kata Ruksamin dengan nada serius, menyindir janji yang diucapkan oleh lawannya.
Mendengar pernyataan Ruksamin, La Ode Muhammad Ihsan menjelaskan bahwa Ruksamin salah memahami pernyataan yang sebenarnya disampaikan.
“Saya kira bapak salah dengar. Saya tidak pernah menyebutkan bahwa seluruhnya selesai dalam 100 hari. Saya mengatakan bahwa target kami adalah menyelesaikan jalan provinsi dalam waktu tiga tahun. Sepertinya bapak kurang menyimak apa yang saya sampaikan,” kata Ihsan menegaskan posisinya.
Ihsan, yang juga putra dari politisi senior Sultra Ridwan Bae, sebelumnya telah memaparkan program kerja terkait konektivitas antarwilayah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi dan memajukan kebudayaan lokal. Dalam pandangannya, pembangunan infrastruktur jalan yang optimal menjadi salah satu aspek penting dalam pemerataan pembangunan di Sultra.
“Saya bersama Ibu Tina berkomitmen untuk memperbaiki jalan-jalan provinsi yang menjadi wewenang pemerintah daerah. Kami menargetkan penyelesaian 100 persen perbaikan jalan dalam waktu tiga tahun pertama pemerintahan kami,” ujar Ihsan, menekankan visi pembangunan jangka menengah pasangan calon tersebut.
Debat ini memperlihatkan perbedaan visi antar kandidat dalam hal perbaikan infrastruktur, sekaligus menyoroti pentingnya pemahaman yang cermat terhadap janji-janji program kerja yang diusung masing-masing pasangan calon. Ruksamin dan Ihsan tampak bersemangat dalam mengemukakan ide dan rencana mereka, meski ada kesalahpahaman yang sempat memicu ketegangan.