Dengan 100 Kematian Baru di Cina, Korban Meninggal Virus Corona Sentuh 1.770
![](https://jernih.co/wp-content/uploads/892258c6-5116-11ea-8948-c9a8d8f9b667_image_hires_075533.jpg)
Virus Corona telah menyebar ke 25 negara, menewaskan lima orang di luar Cina daratan
BEIJING— Otoritas kesehatan di Provinsi Hubei, Cina–pusat epidemi coronavirus, pada Senin (16/2) melaporkan adanya 100 kematian baru seiring penularan virus Corona, dengan 1.933 kasus yang baru dikonfirmasi. Dengan demikian, angka terakhir korban dan meninggal adalah 58.182 dan 1696, dengan angka kematian global akibat virus tersebut menjadi 1.770.
Sehari sebelumnya, otoritas kesehatan di Hubei melaporkan 1.843 kasus terkonfirmasi, dengan 139 kematian baru.
Kekhawatiran dunia akan meneybarnya virus sangat tinggi, apalagi setelah pemerintah AS mengumumkan bahwa lebih dari tiga lusin warganya yang berada dalam kapal pesiar yang dikarantina Jepang, juga terinfeksi.
Sementara itu Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada hari Minggu (16/2) menyatakan, jalur masa depan epidemi Covid-19 ‘mustahil’ untuk diprediksi. Hal tersebut menyeruak tatkala para ahli kesehatan dunia mulai bertemu dan bertukar pandangan dengan rekan-rekan mereka di Cina.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) mengatakan, pihaknya belum menerima undangan untuk mengirim para ahli ke Cina, meskipun Cina sebelumnya mengatakan bahwa AS mengirim para ahli kesehatan mereka sebagai bagian dari tim WHO.
Jumlah Terkonfirmasi : 71.223
Jumlah Kematian : 1.770
Jumlah Kesembuhan : 10.607
Dari kasus-kasus baru yang diumumkan, 1.690 dikonfirmasi terinfeksi di Wuhan, ibukota Hubei, tempat virus tersebut diyakini berasal dari pasar daging dan sea-food. Dengan tekad pemerintah Cina untuk sekerasnya berusaha menahan menyebarnya wabah, pembatasan telah sedemikian diperketat di Hubei. Kendaraan yang tak dianggap menjadi bagian dari layanan penting dilarang berada di jalan-jalan provinsi tersebut. Perusahaan-perusahaan pun telah diberitahu untuk tetap tutup sampai pemberitahuan lebih lanjut. Xiaogan, sebuah kota tetangga di Wuhan, telah melarang semua warganya meninggalkan rumah mereka, yang efektif berlaku Minggu (16/2) kemarin.
Juru Bicara Komisi Kesehatan Cina, Mi Feng, hari Minggu mengatakan, proporsi kasus yang dikonfirmasi mengalami sakit kritis telah turun menjadi 21,6 persen pada hari Sabtu, dari 32,4 persen per 27 Januari. Ia berkesimpulan, hal itu menunjukkan telah munculnya efek dari kontrol yang dilakukan atas virus corona.
Sementara itu, penularannya telah menyebar ke setidaknya 25 negara lain, membuat sekitar 700 orang tertular dan dan membunuh lima orang di luar daratan Cina. [southchinamorningpost]