Crispy

Di Dubai Tak Ada Lagi Tirai di Restoran Selama Bulan Puasa

Aturan baru ini diumumkan pekan ini sebagai upaya Dubai menghidupkan kembali sektor wisata.

JERNIH-Kini tak banyak lagi tirai yang dipasang di restoran selama bulan suci Ramadan, sebab Pemerintah Dubai, Uni Emirat Arab, tidak lagi mengeluarkan aturan yang mengharuskan selama bulan Ramadhan setiap restoran hingga gerai makanan menutup tempat mereka menggunakan tirai selama bulan

“Restoran di emirat dapat memilih apakah akan memasang tirai atau menutupi tempat mereka menyajikan makanan selama jam berpuasa,” demikian pernyataan Kementerian Pembangunan Ekonomi Dubai, seperti dikutip AFP, pada Selasa (13/4/2021) lalu.

“Surat edaran baru mengubah praktik sebelumnya di emirat, yang mengharuskan restoran dan gerai makanan lainnya menyajikan makanan selama jam puasa untuk memasang tirai dan layar.”

Aturan baru ini diumumkan pekan ini, ketika Dubai berupaya memulihkan perekonomiannya dengan menghidupkan kembali sektor wisata.

Sebab perekonomian Dubai dan Uni Emirat Arab sendiri sangat bergantung pada pariwisata, yang saat ini collaps akibat pandemi Covid-19.

Di samping itu saat ini 90 persen populasi Dubai merupakan ekspatriat asing dan sebagian besar merupakan non-Muslim.

Selama ini, demi menghormati umat Muslim yang sedang menjalankan ibadah puasa, seluruh restoran, kafe, dan kedai-kedai di wilayah tersebut harus menutup tempat makan dan sajian mereka.

Dalam waktu beberpa tahun terakhir ini Uni Emirat Arab telah berubah menjadi negara paling moderat dan progresif di Timur Tengah. Negara tersebut melonggarkan berbagai aturan Islam yang selama ini melekat pada negara-negara di Timur Tengah.

Beberapa perubahan yang menimbulkan pro kontra antara lain mencabut larangan bagi pasangan yang belum menikah untuk tinggal bersama,juga  melonggarkan batas konsumsi alkohol, dan dekriminalisasi tindakan bunuh diri.

Uni Emirat Arab juga menerapkan hukuman tegas bagi tindakan pembunuhan dengan alasan “demi kehormatan”. Selama ini kalangan keluarga di Uni Emirat Arab membunuh keluarganya yang dianggap membuat malu keluarga. Sebagian besar korbannya adalah perempuan. (tvl)

Back to top button