Di Israel Penerima Vaksin Pfizer Alami Kasus Radang Jantung
Hingga saat ini tidak ada penghentian pemberian vaksin pada masyarakat meski ada kasus miokarditis. Sebagian besar dari kasus itu justru menimpa orang-orang di kisaran usia 30 tahun.
JERNIH-Sejumlah kasus radang jantung atau miokarditis ditemukan pada warga Israel yang telah menerima dua dosis dari vaksin Corona Pfizer. Sebagian besar dari kasus itu justru menimpa orang-orang di kisaran usia 30 tahun.
Kementerian Kesehatan Israel bahkan menyebut penerima vaksin Corona Pfizer jumlahnya lebih dari 5 juta pada orang.
Koordinator respons pandemi Israel, Nachman Ash mengatakan, hingga saat ini masih belum diketahui seberapa tinggi kasus miokarditis ini. Mereka juga tengah meneliti apakah ada kaitannya dengan vaksin.
“Kementerian Kesehatan saat ini sedang memeriksa apakah ada kelebihan morbiditas (angka penyakit) dan apakah itu bisa dikaitkan dengan vaksin tersebut,” kata Ash dikutip dari Reuters, pada Senin (23/4/2021).
Kementerian Kesehatan Israel, kata Ash, hingga saat ini belum menarik kesimpulan apapun terkait munculnya kasus radang jantung ini. Ash juga menyebut akan sulit menentukan apakah ada hubungan antara miokarditis dengan vaksin Pfizer. Hal tersebut karena miokarditis dapat disebabkan oleh berbagai virus dan sudah pernah dilaporkan sebelumnya.
Sementara pihak Pfizer telah menghubungi pihak Kementerian Kesehatan Israel serta mempelajari data mereka yang sakit miokarditis terutama pada pria-pria muda yang telah menerima vaksin Pfizer.
“Kejadian buruk ditinjau secara teratur dan menyeluruh. Dan kami belum mengamati tingkat yang lebih tinggi dari miokarditis daripada yang diharapkan pada populasi umum. Hubungan kausal dengan vaksin belum ditetapkan,” kata pihak Pfizer.
“Tidak ada bukti saat ini yang menyimpulkan bahwa miokarditis adalah risiko yang terkait dengan penggunaan vaksin Pfizer COVID-19,” lanjutnya.
Namun Direktur sekolah kesehatan masyarakat di Universitas Ben Gurion, Israel, Nadav Davidovitch memastikan bahwa tidak ada penghentian pemberian vaksin pada masyarakat meski ada kasus miokarditis.
“Ini situasi yang perlu diperhatikan, dan kami perlu menunggu laporan akhir. Tetapi, dalam analisis sementara tampaknya risiko sakit akibat COVID-19 jauh lebih tinggi daripada akibat efek samping vaksin dan risiko penyakit miokarditis setelah vaksinasi yang bersifat sementara,”. (tvl)