Crispy

Di Penjara, Miliarder dan Mantan PM Thailand Thaksin Shinawatra tak Bisa Beli Kemewahan

  • Hanya tiga selimut tidur, makanan hambar, dan ancaman kekerasan saat mandi di area terbuka.
  • Satu-satunya keistimewaan untuk Thaksin Shinawatra adalah keamanan. Ia akan dijaga dari serangan fisik lawan politik.

JERNIH — Kalau boleh memilih, Thaksin Shinawatra mungkin lebih suka masuk penjara di Indonesia. Sebab di negerinya, miliarder dan mantan PM Thailand tak bisa membeli fasilitas ekstra mewah dan layanan super.

Di sel penjara tempat Thaksin mendekam hanya ada tiga selimut tidur, area mandi terbuka, makanan hambar, dan risiko kekerasan yang terus-menerus. Nggak ada pendingin ruangan alias AC, televisi layar lebar, dan fasilitas hiburan lainnya. Atau tempat tidur mewah yang bikin pules dan bangun kesiangan.

Thaksin Shinawatra masuk penjara setelah Mahkamah Agung menyatakan sang miliarder keliru menghabiskan waktu di ruang VIP rumah sakit, bukan penjara. Hukuman awal adalah delapan tahun, ia kabur ke luar negeri selama 15 tahun. Saat kembali, Raja Thailand memberinya potongan hukuman menjadi satu tahun, tapi Thaksin tetap enggan meringkuk di sel tahanan.

Ia disebut berpura-pura sakit, dan selama enam bulan menikmati kemewahan di sebuah rumah sakit. Setelah itu ia dibebaskan bersyarat pada 24 Februari 2024. Sejak saat itu dia tiggal di rumah mewah berpagar tinggi di pinggiran Bangkok, ibu kota Thailand.

Thaksin sering bepergian dengan Mercedez-Maybach hitam perak, atau terbang ke luar negeri dengan jet pribadi. Ia merasa segalanya baik-baik saja, sampai Mahkamah Agung meninjau lagi eksekusi hukumannya.

Satu jam setelah MA menjatuhkan putusan, Thaksin resmi menjadi terpidana dan dimasukan ke dalam mobil van dan dilarikan ke Penjara Klong Prem. Paetongtarn Shinawatra — putrinya yang baru saja dipecat dari posisi perdana menteri — meracau di depan wartawan bahwa ayahnya membuat sejarah dengan menjadi mantan perdana menteri pertama yang dipanjara. Padahal, lanjut Paetongtarn, Thakswin Shinawatra telah berbuat banyak untuk negara.

Penjara Mengerikan

Penjara Klong Prem menampung 6.500 narapidana, dan menjadi terkenal karena banyak politisi terkemuka Thailand, dan pedagang senjata internasional Viktor Bout — yang dijuluki pedagang kematian — pernah dipenjara di sini.

Somyot Pruksakasemsuk, aktivis dan editor majalah, punya kenangan pahit di penjara ini. “Kehidupan di sini menyedihkan. Ketika saya kali pertama masuk, yang saya lakukan hanya menangis,” kata Somyot, yang menjalani hukuman tujuh tahun karena menghina raja.

“Ini bukan tempat yang ramah. Setiap hari adalah ketegangan,” lanjutnya.

Tidak ada yang tahu di sel mana Thaksin mendekam. Yang pasti, menurut pengacara Winyat Chatmontree, Thaksin saat ini menjalani karantina lima hari dan tidak dapat ditemui atau berkomunikasi langsung dengan siapa pun.

Saat Paling Berbahaya

Penjara Kong Prem terbagi ke dalam 11 zona, termasuk area karantina atau bagian terpisah untuk mereka yang menjalani hukuman kurang dari 50 tahun. Ada zona khusus untuk narapidana berisiko tinggi.

“Thaiksin akan dikelompokan dengan tahanan politik lansia,” kata mantan pejabat Penjara Klong Prem. “Ia bisa berakhir di ruangan lebih besar dengan beberapa teman, atau ruangan kecil dan berdesakan bersama 25 orang.”

Semua narapidana, tanpa memandang usia dan status ekonomi di luar penjara, tidur di lantai. Setiap narapidana diberi tiga selimut. Jika petugas penjara cukup baik, akan ada satu selimut tambahan. Salah satu selimut bisasanya berfungsi sebagai alas tidur.

Somyot mengatakan saat paling kritis bagi narapidana adalah waktu mandi. Siapa pun bisa diserng dan terbunuh. Narapidana bisa memulai perkelahian orang per orang, lalu meningkat jadi perkelahian kelompok. Siapa pun bisa terlibat, tua atau muda.

Keamanan Thaksin

Somyot yain pihak berwenang akan memperhatikan keamanan Thaksin. Sebab, Thaksin dapat menghadapi permusuhan dari para separatis yang marah dengan kebijakannya, dan pengedar narkoba yang balas dendam, atau kerabat mereka yang terbunuh selama masa jabatan perdana menterinya.

Namun, Thaksin — mengingat pengaruh politiknya yang luar biasa — sangat mungkin menghimpun menarik narapidana lain untuk bertindak sebagai pengawal. Thaksin bisa menjadi somdet, bahasa gaul di dalam penjara Thailand untuk menyebut orang besar.

Tidak jelas berapa lama Thaksin mendekam di penjara. Yang pasti tidak akan satu tahun penuh. Namun, berapa lama pun ia mendekam, berada di penjara adalah kejatuhan yang sulit diterima seorang miliarder dan mantan perdana menteri.

Lebih mengenaskan lagi, Thaksin tak bisa membeli semua kemewahan di penjara seperti yang dilakukan rekan-rekannya di Indonesia.

Back to top button