mengutamakan pasokan air untuk sekolah, rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat dan panti sosial. Sementara untuk industry dibatasi.
JERNIH-Mulai tanggal 6 April, Pemerintah Taiwan memberlakukan pembatasan penggunaan air. Kebijakan itu dibelakukan karena saat ini Taiwan tengah mengalami kekeringan.
Dampak dari kekeringan itu dirasakan oleh lebih dari satu juta rumah tangga dan perusahaan di negara itu.
Dilansir AFP, untuk menghemat persediaan air, perusahaan air Taiwan bahkan mengurangi pasokan air ke wilayah Taichung, Miaoli dan Changhua selama dua hari dalam sepekan. Pemerintah juga mengingatkan para penduduk untuk bersiap jika keadaan semakin memburuk.
Air danau Tsengwen di Kota Tainan ketinggian airnya kurang sekitar 12 persen. Danau itu merupakan danau buatan terbesar di Taiwan. Sementara danau buatan lainnya yakni Baihe bahkan sudah kering kerontang.
Kondisi itu baru pertama kali terjadi sepanjang 56 tahun terakhir. Mereka memperkirakan kondisi itu disebabkan pada tahun lalu tidak ada topan yang singgah di Taiwan.
Sejak Februari lalu, pemerintah Taiwan sudah membatasi penggunaan air di kawasan industri
Wali Kota Taichung, Lu Shiow-yen, akan mengutamakan pasokan air untuk sekolah, rumah sakit atau pusat kesehatan masyarakat dan panti sosial.
Ancaman kekeringan itu berpengaruh pada industri manufaktur elektronik, terutama pembuatan perangkat semikonduktor. Kualitas semikonduktor dan chip elektronik produksi Taiwan dikenal sebagai yang terbaik di dunia, sehingga banyak perusahaan mobil Amerika Serikat dan Eropa memesan perangkat tersebut dari Taiwan.
Perangkat semokonduktor itu banyak digunakan untuk ponsel iPhone hingga komputer.
Jika kekeringan membuat industri sektor manufaktur elektronik di Taiwan sulit memenuhi kebutuhan karena tidak dapat mengoptimalkan produksi, maka ketersediaan perangkat itu di dunia semakin menipis.
Kekeringan juga membuat industry manufaktur semikonduktor kesulitan menggenjot produksi demi memenuhi permintaan perangkat semikonduktor di dunia. Produksi tersendat akibat pandemi virus corona.
Kini Lu hanya bisa berharap adanya topan agar dapat memiliki cadangan air yang dibutuhkan penduduk dan Industri di Taiwan.
“Kalau tidak ada muson atau topan, maka pembatasan konsumsi air akan terus dilakukan sampai ada kebijakan lain,” kata Lu.
Taiwan pernah melakukan kebijakan serupa yakni pembatasan penggunaan air pada 2015 silam. (tvl)
