Crispy

Dilaporkan Ngabalin ke Polisi, Beathor: Justru Dia Mencemarkan Dirinya Sendiri

Beathor menekankan perlunya didengar pandangan ahli bahasa, apakah pernyataannya soal Ngabalin berkaitan dengan kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di media online masuk kategori pencemaran nama baik atau bukan.

JERNIH– Mantan personel Kantor Staf Presiden (KSP) Bambang ‘Beathor’ Suryadi mengaku senang dirinya dilaporkan tenaga ahli utama KSP Ali Mochtar Ngabalin ke polisi. Beathor dilaporkan dalam urusan seputar dugaan keterlibatan Ngabalin dalam kasus ekspor benur udang.  

“Aku senang, Ali Ngabalin dan kuasa hukumnya Razman Kamis sore tadi (melapor) ke Polda Metro. Mereka melaporkan Bambang Beathor Suryadi atas (tuduhan) pencemaran nama baik,” kata Beathor, kepada situs KATTA. Dia mengatakan Ngabalin adalah sahabatnya dan sama-sama pernah menjadi staf Deputi IV KSP di periode pertama pemerintahan Jokowi.

Terkait laporan Ngabalin, Beathor menekankan perlunya didengar pandangan ahli bahasa, apakah pernyataannya soal Ngabalin berkaitan dengan kasus dugaan korupsi ekspor benih lobster di media online masuk kategori pencemaran nama baik atau bukan.

Ia menjelaskan bahwa pernyataan yang disampaikannya adalah dalam rangka menyoroti posisi Ngabalin sebagai pejabat pembina Menteri KKP, bukan sebagai pejabat KSP. Terkait dengan jabatan itulah Beathor menilai Ngabalin justru telah mencemarkan nama baiknya sendiri karena membiarkan Edhy Prabowo sebagai binaannya terjerat kasus korupsi.

“Apa jadinya jika seorang pembina membiarkan binaannya berbuat jahat, curang dan korupsi dan membiarkannya dipenjara KPK? Lantas apa model begini hasil binaan Ngabalin? Lantas pembina yang membiarkan binaan melakukan hal yang tercela masih dianggap tidak atau bukan tercemar? Artinya Ngabalin membiarkan dirinya tercemar karena membiarkan Menteri KKP binaannya berbuat kecemaran dengan korupsi?” kata Beathor.

Seharusnya, kata mantan anggota DPR dari PDI Perjuangan itu, Ngabalin bisa mencegah Edhy Prabowo sebagai binaannya untuk melakukan korupsi agar angka indek korupsi tidak bertambah buruk di era Jokowi. Namun dalam berbagai video justru Ngabalin nampak berkunjung ke berbagai daerah bersama staf ahli Menteri KKP yang ditetapkan dijadikan tersangka penerima suap benur oleh KPK itu.

“Lantas apa mungkin Ngabalin ke daerah tidak menikmati uang setoran korupsi tersebut?” tanya Beathor, retoris.

Beathor yang dikenal sebagai ‘murid’ almarhum Taufik Kiemas menuturkan, sebagai relawan Jokowi dirinya ingin pemerintahan saat ini bersih dari korupsi sebagaimana niat Jokowi saat ingin maju menjadi Presiden. Ditegaskannya, hal inilah yang menjadi alasan dirinya menyuarakan agar KPK mengusut tuntas kasus suap benur termasuk membongkar dugaan keterlibatan Ngabalin.

“Kita menyesal kenapa Ngabalin sebagai Pembina Kementerian KKP tidak melakukan pencegahan atas terjadinya korupsi, padahal dia punya kesempatan dan kemampuan untuk melakukannya. Dengan pencegahan itu maka Jokowi tidak malu karena indek korupsi di era pemerintahannya tidak membesar,”kata Beathor. [  ]

Back to top button