Diprediksi Kalah di Mahkamah Agung, Tiongkok Pertimbangkan Jual TikTok ke Elon Musk
- Mahkamah Agung AS kemungkinan akan menegakan hukum, yang melarang TikTok di AS.
- Cina, Elon Musk, dan Bytedance, belum memberi penjelasan atas kabar ini.
JERNIH — Pejabat Cina dikabarkan sedang mempertimbangkan opsi menjual operasi TikTok di AS kepada miliarder Elon Musk, jika perusahaan gagal melawan larangan.
Bloomberg News, Senin 13 Januari waktu AS atau Selasa 14 Januari WIB, melaporkan Cina lebih suka TikTok berada di bawah kendali Bytedance, tapi menentang larangan dengan mengajukan banding ke Mahkamah Agung AS.
Dalam satu skenario, X — platform media sosial milik Musk — akan mengambil alih operasional TikTok di AS dan menjalankan bisnis bersama. Namun, masih menurut laporan itu, pejabat Tiongkok belum mencapai konsensus tentang bagaimana melanjutkan pembicaraan.
TikTok menolak mengomentari laporan ini. Elon Musk juga tidak segera menanggapi. X tidak dapat dihubungi untuk tujuan konfirmasi.
Badan Ruang Siber dan Kementerian Perdagangan Tiongkok, lembaga pemerintah yang dapat terlibat dalam keputusan masa depan TikTok, juga belum berkomentar.
Pekan lalu, Mahkamah Agung cenderung menegakan hukum yang akan memaksa penjualan atau pelarangan aplikasi video pendek TikTok di AS paling lambat 19 Januari dengan fokus pada masalah keamanan nasional.