Donald Trump Masih akan Menghasut, Dalam Dua Pekan AS Dalam Bahaya
- Pernyataan Trump akan ada transisi tertib semata dipicu kepentingan pribadi, yaitu takut dipecat kabinetnya.
- Sejarawan Douglas Brinkley meminta biro federal mengawasi Trump.
JERNIH — AS menghadapi hari-hari berbahaya sebelum kepergian Presiden Donald Trump dari Gedung Putih.
CNN menulis perilaku menghasut Presiden Trump, yang memicu krisis di bunker Gedung Putih — menyusul perpecahan dengan Wapres Mike Pence — masih sangat berbahaya.
Trump telah mencemari tradisi transfer kekuasaan secara damai selama 220 tahun, dengan terus menerus menolak kekalahannya. Tiba-tiba ia mengeluarkan pernyataan larut malam, yang menjanjikan transisi kekuasaan terbtib pada 20 Januari 2021.
Menurut CNN, langkah itu tampaknya dimotivasi oleh kepentingan pribadi, bukan tanggung jawab. Ia berusaha membendung gelombang pengunduran diri pembantunya di tengah upaya kabinet meminta Amandemen ke-25, untuk memaksa Presiden Donald Trump meninggalkan Gedung Putih.
Trump setengah hati menjanjikan transisi. Ini terlihat dari pernyataannya bahwa dia tetap tidak setuju dengan hasil pemilu. Ia sekali lagi mengulang klaim palsu tentang bagaimana fakta berpihak kepadanya.
“Meski ini akhir masa jabatan pertama terbesar dalam sejarah kepresidenan, ini hanya awal dari perjuangan untuk membuat Amerika Hebat Lagi,” kata Trump.
Awasi Trump
Sumber di Gedung Putih, yang sering dikutip CNN, menyebut Donald Trump gila. Sejarawan Douglas Brinkley menyatakan prihatin dengan kerusakan yang ditimbulkan oleh presiden suka marah.
Brinkley juga khawatir Trump akan terus menghasut publik pendukungnya dalam 12 hari terakhir, atau sebelum pelantikan Joe Biden.
“Siapa pun di biro federal harus mengawasi Donald Trump, karena dia bertindak dan berpikir dengan cara tidak rasional,” kata Brinkley.