Crispy

Elon Musk: Krimea Bagian Integral Rusia, Kremlin Siap Gunakan Nuklir untuk Mempertahankannya

  • Rusia pernah dikeroyok Inggris, Prancis, Sardinia, dan Ottoman, untuk mempertahankan Krimea.
  • Kini, Rusia memasukan Krimea ke dalam doktrin pertahanan nuklir.

JERNIH Elon Musk, CEO SpaceX dan Tesla, Senin 17 Oktober mengatakan Rusia akan menggunakan nuklir untuk mempertahankan Krimea.

“Jika Rusia dihadapkan pada pilihan kehilangan Krimea atau menggunakan nuklir, mereka akan pilih yang terakhir,” tulis Musk di Twitter.

Rusia menganggap Krimea adalah bagian integral Rusia. Upaya Krimea dan Barat merebut kembali semenanjung itu akan berakhir dengan perang nuklir.

“Kita sudah memberi sanksi, memotong Rusia dengan segala cara yang mungkin. Jadi, apalagi yang mereka rugikan,” tulis Musk lagi, menanggapi seorang komentator yang bertanya apakah konflik Ukraina dapat berubah menjadi perang nuklir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berulang kali menyatakan niat merebut kembali Krimea, bersama empat bekas wilayah yang dianeksasi Rusia.

Krimea dicaplok Rusia tahun 2014 dan telah menjadi bagian perlindungan senjata nuklir Moskwa. Ini terlihat dari pernyataan Presiden Vladimir Putin bahwa doktrin nuklir Kremlin memungkinkan negara mempertahankan diri dengan semua senjata yang tersedia jika eksistensi terancam.

“Suka atau tidak, Krimea benar-benar dilihat sebagai bagian inti Rusia,” lanjut Musk. “Krimea sangat penting bagi keamanan nasional Rusia, karena terdapat pangkalan AL wilayah selatan.”

Jadi, masih menurut Musk, kehilangan Krimea akan seperti AS kehilangan Pearl Harbor dan Hawaii pada Perang Pasifik.

Ulah Khrushchev

Krimea menjadi bagian Rusia sejak 1783. Antara 1853-1856, Rusia dikeroyok Prancis, Britania Raya, Kerajaan Sardinia, dan Kesultanan Utsmaniyah, yang juga menginginkan wilayah ini. Rusia memang.

Tahun 1954, saat Uni Soviet sedemikian kuat, PM Nikita Khrushchev memasukan Krimea sebagai bagian SSR Ukraina.

“Keputusan Khrushchev adalah kesalahan,” kata Musk. “Saya menyarankan Zelensky mengabaikan klaim atas semenanjung itu sebagai bagian kesepakatan damai.”

Komentar Musk terakhir ini membuat marah sekujur Ukraina. Tak lama setelah itu, nama Musk terdapat dalam daftar bunuh situs Mirotvorets.

Andrey Melnik, mantan duta besar Ukraina untuk Jerman, menyatankan Musk ‘berhenti’. Musk menerjemahkan kata ‘berhenti’ dalam kalimat Melnik dengan menghentikan akses Internet Starlink gratis ke Ukraina. Ukraina makin marah.

Back to top button