Crispy

Enaknya Warga Singapura, Hamil Saat Pandemi Diberi Insentif

Kebijakan tersebut diambil karena kekhawatiran banyak calon orang tua menunda kehamilan karena mereka khawatir menghadapi ketidakpastian finansial di masa pandemi.

JERNIH-Kabar menyenangkan bagi kaum perempuan di Singapura, Pemerintah Singapura berencana akan memberikan dukungan keuangan bagi calon orang tua yang berencana memiliki bayi selama pandemi Covid-19.

Wakil Perdana Menteri Singapura, Heng Swee Kea menjelaskan alasan pemerintah membuat kebijakan tersebut karena ada kekhawatiran banyak calon orang tua yang menunda kehamilan karena mereka khawatir menghadapi ketidakpastian finansial di masa pandemi.

“Kami telah menerima informasi bahwa Covid-19 telah menyebabkan beberapa calon orang tua menunda rencana memiliki anak,” kata Heng kepada anggota parlemen.

Heng juga memahami keputusan calon orang tua untuk menunda kehamilan di tengah pandemi.

Untuk itu pemerintah Singapura menawarkan insentif yang dapat meyakinkan warganya dalam menghadapi tekanan keuangan dan khawatir terhadap kondisi pekerjaan mereka.

Rencananya  insentif yang disiapkan pemerintah dalam bentuk uang tunai namun besarannya masih dirahasiakan. Insentif terebut diberkian kepada pasangan tersebut.

Singapura dinilai berhasil menekan laju penularan virus corona, namun tidak mampu menghindar dari resesi.

Hingga saat ini John Hopkins University mencatat Singapura hanya memiliki 57.830 kasus corona dengan 27 kematian.

Singapura masuk kategori negara dengan tingkat kelahiran terendah di dunia. Menurut Badan Statistik Nasional tingkat kesuburan di Singapura saat ini hanya 1,14 kelahiran per wanita.

Sejak 1980-an Pemerintah Singapura berjuang untuk menghilangkan tren menunda kehamilan dengan menggencarkan kampanye mendorong persalinan dan sejumlah insentif keuangan dan pajak. Namun upaya tersebut tetap tidak dapat menghentikan penurunan kelahiran.

“Seperti banyak negara maju, tantangan utama populasi Singapura adalah kesuburan yang rendah dan populasi yang menua,” tulis pemerintah dalam laporan 2011. (tvl)

Back to top button