Epidemiolog UI Sebut Belum Ada Kluster Kerumunan di Petamburan
JERNIH – Kerumunan massa saat pengajian peringatan Maulid Nabi dan pernikahan putri Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Syihab pada Sabtu (14/11/2020) di Kawasan Petamburan, Jakarta selama ini dituding sebagai kluster baru Covid-19. Namun epidemiolog membantah hal itu.
Epidemiolog Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) Pandu Riono menegaskan bahwa belum ada temuan klaster baru Covid-19 akibat kerumunan di DKI Jakarta. Indikator Pantau Pandemi dipakai Pemprov DKI Jakarta dalam manajemen penanganan pandemi telah dibuat langsung Fakultas Kesehatan Masyarakat UI. Dari indikator tersebut, belum ditemukan adanya klaster kerumunan.
Berdasarkan data yang dimiliki FKM-UI, kenaikan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta berasal dari klaster keluarga usai libur panjang 28 Oktober-1 November lalu. Meski terjadi kerumunan saat pemimpin FPI Habib Rizieq Shihab, belum ada klaster kerumunan Petamburan yang tercatat.
“Indikator Pantau Pandemi dipakai @DKIJakarta dalam manajemen penanganan pandemi yg dibuat bersama @fkmui. Ada tren & skoring capaian target yg terukur. Belum ada temuan klaster akibat kerumunan. Yg ada klaster-keluarga2 berlibur. @dinkesJKT bekerja, tanpa diskriminasi penduduk,” kata Pandu Riono melalui Twitter Selasa (24/11/2020).
Dari data yang disebarkannya, indikator pandemi di DKI Jakarta per 21 November 2020 tren jumlah suspek fluktuatif cenderung meningkat. Selain itu, tren nilai positivity rate fluktuatif cenderung tetap dengan rerata 5-10 persen. Tren jumlah kematian juga cenderung turun.
Di sisi lain, tes jumlah PCR berdasarkan data itu cenderung meningkat. Rerata tes PCR per 1 juta penduduk perminggu capai 1.000 tes PCR atau lebih. Sementara itu, tingkat perilaku pemakaian masker di tempat umum mencapai 50-74 persen, begitupun tingkat perilaku menjaga jarak minimal 1 meter. Adapun, tingkat perilaku mencuci tangan minimal 20 detik hingga 25-49 persen.
Sebelumnya Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, dr H Muhammad Budi Hidayat, M.Kes mengungkap puluhan warga di sejumlah wilayah dilaporkan terinfeksi COVID-19 pasca terjadinya kerumunan massa pendukung Habib Rizieq. Menurut laporan Kementerian Kesehatan RI, total kasus tersebut mencapai 80 orang.
“Dari hasil tracing dan testing pada sejumlah kejadian tersebut, berdasarkan data per 19 November, berdasarkan hasil pemeriksaan PCR di Labkesda 21 November 2020, ditemukan di Tebet total 50 kasus positif dan di Petamburan sebanyak 30 kasus,” kata dr Budi dalam konferensi pers di BNPB, Minggu (22/11/2020).
Sementara Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Doni Monardo pada Jumat (20/11/2020), menyebut terdapat 77 orang yang terkonfirmasi positif virus corona dari tiga wilayah. Ketiganya di kawasan Tebet Jakarta Selatan, Megamendung Jawa Barat, dan Petamburan Jakarta Pusat. [*]