FAA Temukan Cacat Boeing 777 yang Bisa Bikin Pesawat Meledak
- FAA tidak mengharuskan Boeing mengatasi masalah ini karena perbaikan menyeluruh sangat mahal.
- FAA lebih suka mengusulkan agar Boeing mengadopsi sistem inspeksi baru, yang mengharuskan operator mengevaluasi.
JERNIH — Badan Penerbangan Federal AS (FAA) menemukan cacat pada Boeing 777 yang dapat mengakibatkan tanki bahan bakar meledak dan sekujur badan pesawat dilalap api.
New York Post memberitakan cacat itu berupa isolasi listrik dekat tanki bahan bakar yang buruk, atau tidak sesuai usulan regulator pada Maret lalu.
“Jika kondisi ini tidak diatasi dapat mengakibatkan sumber api di dalam tanki bahan bakar, dan menimbulkan kebakaran atau ledakan,” demikian dinyatakan dalam catatan Petunjuk Kelaikan Udara.
Kesalahan yang mungkin mematikan ini akan mempengaruhi hampir 300 Boeing seri 77-200, 200LR-300, 300ER, dan 777F.
Boeing 777 relatif tua, tapi digunakan di seluruh dunia. American Airlines dan United Airlines adalah dua dari sekian banyak maskapai yang mengoperasikannya
Pesawat twinjet besar ini baru saja menjadi berita besar ketika Singapore Airlines mengalami turbulensi hebat, menewaskan seorang kakek berusia 73 tahun, dan puluhan lainnya masih dirawat di rumah sakit di Thailand.
Saat itu, Boeing 777 Singapore Airlines dalam perjalanan London-Singapora.
Meski mengungkap kerentanan Boeing 777, FAA tidak mengharuskan Boeing mengatasi masalah ini. Sebab, perbaikan keseluruhan armada Boeing 777 akan menelan biaya 14 juta dolar AS.
FAA lebih suka mengusulkan agar Boeing mengadopsi sistem inspeksi baru, yang membuat operator menghabiskan 90 jam untuk mengevaluasi setiap pesawat sebelum memasang selongsong Teflon dan pengencang tutup di bagian tengah, kiri, dan kanan tanki bahan bakar utama.
Jika Boeing setuju mengadopsi sistem ini, diperlukan waktu 60 bulan untuk melakukan perbaikan seluruh pesawat 777. “Kami sepenuhnya mendukung rekomendasi FAA untuk mewajibkan pedoman itu,” kata Boeing kepada Bloomberg.
Dalam pernyataan kepada New York Post, juru bicara Boeing mengatakan; “Ini bukan masalah keselamatan penerbangan secara langsung. Ada beberapa redundansi yang dirancang pada pesawat komersial modern, untuk memastikan perlindungan terhadap efek elektromagnetik.”
Armada Boeing 777 telah beroperasi selama 30 tahun dan telah menerbangkan lebih 3,9 miliar penumpang dengan aman.