Falsafah Shalat Jamaah di Balik Prosesi Pendaftaran Radhan ke KPU Konsel
- Shalat berjamaah memiliki nilai falsafah yang mendalam dalam konteks kepemimpinan, di mana kebersamaan, persatuan, dan kepatuhan menjadi pilar utama.
- Ini menjadi refleksi langsung dari visi Radhan dan Rasyid untuk membangun pemerintahan yang berlandaskan amanah.
KONSEL — Prosesi pendaftaran Radhan dan Rasyid sebagai calon bupati dan wakil bupati Konawe Selatan (Konsel) pada Kamis, 29 Agustus, dimulai dengan langkah yang sarat makna spiritual. Pasangan ini memilih untuk melaksanakan shalat dzuhur berjamaah di Masjid Kelurahan Punggaluku, sebelum berangkat ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Konsel. Tindakan ini bukan sekadar ritual ibadah, tetapi juga menggambarkan filosofi penting dalam kepemimpinan dan pemerintahan yang mereka perjuangkan.
Shalat berjamaah memiliki nilai falsafah yang mendalam dalam konteks kepemimpinan, di mana kebersamaan, persatuan, dan kepatuhan menjadi pilar utama. Sebagaimana shalat jamaah yang memerlukan imam dan makmum, begitu pula dalam kepemimpinan, diperlukan sinergi antara pemimpin dan rakyat.
Imam yang memimpin shalat harus bertanggung jawab, adil, dan dipercaya oleh makmumnya. Ini menjadi refleksi langsung dari visi Radhan dan Rasyid untuk membangun pemerintahan yang berlandaskan amanah, kolaborasi, dan kebersamaan, sebagaimana mereka sampaikan dalam orasi usai shalat di hadapan para pendukung.
Radhan menekankan pentingnya konsep “Rumah Rakyat” yang menjadi simbol dari kepemimpinan yang merakyat dan melibatkan semua elemen masyarakat. Sementara Rasyid, dalam pesannya, menggarisbawahi integritas dan persatuan sebagai kunci utama keberhasilan pembangunan daerah. Bagi mereka, seperti halnya shalat jamaah yang mengajarkan kebersamaan dan kepatuhan kepada pemimpin, pembangunan daerah juga harus dilakukan dengan kolaborasi yang kuat antara pemimpin dan rakyat.
Dua program unggulan yang akan menjadi tonggak utama pemerintahan Radhan-Rasyid adalah Senyra Sapi dan Sentra Tani. Program Sentra Sapi akan difokuskan pada pembagian sapi kepada masyarakat sebagai langkah konkret untuk mengatasi masalah kelaparan dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat Konsel. Rasyid menegaskan, “Insya Allah setelah terpilih kami akan membagikan sapi kepada seluruh masyarakat Konsel. Dalam 2-3 tahun, tidak ada lagi yang kelaparan di Konsel jika kami terpilih.”
Selain itu, program Sentra Tani akan menjadi penggerak utama dalam membangun sektor pertanian yang lebih modern dan produktif. Dengan dukungan pemerintah, Radhan dan Rasyid berkomitmen untuk menciptakan pusat-pusat pertanian unggulan di berbagai wilayah Konsel, yang tidak hanya akan meningkatkan produksi pangan lokal, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat.
Prosesi pendaftaran yang diawali dengan shalat berjamaah ini bukan hanya langkah menuju pencalonan, tetapi juga simbol dari niat mereka untuk memimpin dengan prinsip-prinsip spiritual dan kebersamaan yang kuat, seperti yang diajarkan dalam falsafah shalat berjamaah.