CrispyDesportare

FIFA Berencana Jadikan Piala Dunia Tiga Tahun Sekali

  • Konfederasi Sepak Bola Amerika Selatan dan UEFA diharap menentang gagasan ini.
  • Konfederasi Sepak Boal Asia dan Afrika dikabarkan setuju dan mendukung gagasan FIFA.

JERNIH — FIFA dikabarkan sedang mempertimbangkan rencana revolusioner, yaitu menyelenggarakan Piala Dunia setiap tiga tahun.

Saat ini, sejak kali pertama digelar, Piala Dunia berlangsung setiap empat tahun. Sempat ada usulan menyelenggarakan Piala Dunia setiap dua tahun tapi ditolak mentah-mentah.

The Guardian dan Daily Mail memberitakan Konfederasi Sepak Bola Afrika dan Asia akan menjadi bagian radikal perubahan kalender pertandingan, yang direncanakan setelah 2030.

Sebelumnya, FIFA meningkatkan tim peserta Piala Dunia dari 32 menjadi 48 mulai tahun 2016, saat turnamen digelar di tiga negara; AS, Meksiko, dan Kanada.

Rincinya, di babak penyisihan satu grup berisi tiga tim. Namun itu belum pasti, karena ada gagasan satu grup tetap terdiri dari empat tim. Sehingga jumlah pertandingan meningkat dari 64 menjadi 104.

Kapitalisme Sepak Bola

Semua gagasan ini hanya untuk satu hal, yaitu meningkatkan pendapatan FIFA. Organisasi kapitalis sepak bola ini baru saja mencetak rekor pendapatan dari Piala Dunia 2022 Qatar, dengan 7,5 miliar dolar AS atau Rp 116,8 triliun.

Jumlah sebanyak ini tak akan terlampaui lagi jika FIFA tidak memperbanyak pertandingan Piala Dunia. Maka, FIFA merasa perlu menambah tim yang ikut serta dari 32 menjadi 48.

Semula ada usulan menjadikan Piala Dunia 2022 siklus dua tahunan. Gagasan ini ditolak mentah-mentan oleh Eropa dan Amerika Selatan. Terdapat kemungkinan kedua wilayah ini akan menggagalkan rencana FIFA menjadikan Piala Dunia siklus tiga tahunan.

Presiden FIFA Gianni Infantino, yang akan menjabat sampai 2031, juga telah mengumumkan Piala Dunia Antarklub yang diikuti 32 klub mulai 2025 dengan Maroko sebagai tuan rumah.

Back to top button