Crispy

Gangguan Besar AWS Lumpuhkan Internet Dunia: Roblox dan Canva Ikut Terdampak

Gangguan besar AWS pada 20 Oktober 2025 menjadi pengingat nyata bahwa di balik kenyamanan dunia digital, ada infrastruktur kompleks yang rentan terhadap kesalahan teknis. Dengan durasi hampir lima jam, jutaan pengguna di seluruh dunia.

JERNIH –  Dunia digital sempat lumpuh selama beberapa jam pada Senin (20 Oktober) dini hari ketika Amazon Web Services (AWS), penyedia layanan cloud terbesar di dunia, mengalami gangguan besar di pusat datanya. Dampaknya terasa luas, menimpa berbagai layanan populer seperti Roblox, Canva, Snapchat, Fortnite, Signal, hingga Alexa milik Amazon sendiri.

Gangguan terjadi di region US-EAST-1 (Virginia Utara), salah satu pusat data utama AWS yang menjadi tulang punggung bagi jutaan situs dan aplikasi di seluruh dunia. Menurut laporan resmi AWS, gangguan dimulai sekitar pukul 19.00 UTC (02.00 WIB) dan baru benar-benar pulih sekitar 23.30 UTC (06.30 WIB), dengan total waktu gangguan sekitar lima jam.

AWS dalam pernyataan resminya menjelaskan adanya peningkatan tingkat error dan latensi di sejumlah layanan inti seperti EC2 (Elastic Compute Cloud), S3 (Simple Storage Service), dan DynamoDB. Ketiganya merupakan layanan fundamental yang digunakan oleh ribuan platform digital di dunia.

Menurut laporan DataCenterDynamics dan Reuters, gangguan tersebut disebabkan oleh kegagalan pada komponen routing jaringan internal yang menimbulkan penundaan permintaan antarserver (latency). Masalah itu kemudian memicu efek domino terhadap layanan penyimpanan data dan sistem autentikasi pengguna.

Seorang juru bicara AWS mengatakan, “Masalah berawal dari salah satu sistem kontrol jaringan di US-EAST-1 yang menyebabkan peningkatan error secara luas. Kami telah melakukan isolasi terhadap area yang terdampak dan proses pemulihan dilakukan bertahap.”

AWS memastikan bahwa tidak ada kebocoran data selama peristiwa ini, dan sedang menyiapkan laporan pascainsiden (post-incident report) untuk menjelaskan penyebab teknis secara detail.

Dampak Gangguan

Gangguan di AWS berdampak pada berbagai platform besar yang menggunakan infrastrukturnya. Berdasarkan pantauan DownDetector dan laporan media internasional, berikut beberapa layanan yang mengalami gangguan:

Roblox: Pengguna tidak bisa login, membuka game, atau menyimpan proyek di Roblox Studio. Server menampilkan error 529.

Canva: Tidak bisa memuat desain dan menyimpan file; halaman utama menampilkan tampilan kosong (white screen).

Snapchat: Pesan gagal terkirim dan stories tidak dapat dimuat.

Fortnite: Pemain tidak bisa masuk ke server matchmaking selama beberapa jam.

Alexa dan Ring (Amazon): Perangkat rumah pintar gagal merespons perintah suara.

Signal dan Perplexity AI: Login dan akses data tertunda hingga beberapa jam.

Situs DownDetector mencatat lebih dari 125.000 laporan gangguan terkait AWS dan layanan yang bergantung padanya, menjadikannya salah satu outage global terbesar sepanjang tahun 2025.

Meskipun pusat masalah berada di Amerika Serikat, pengguna di Indonesia juga ikut merasakan dampaknya. Beberapa kreator melaporkan tidak dapat mengakses Canva sejak dini hari, sementara komunitas Roblox Indonesia di X (Twitter) ramai membicarakan error server dan kegagalan login sejak pukul 03.00 WIB.

Beberapa startup lokal yang menggunakan hosting AWS juga mengaku mengalami keterlambatan API dan error login pengguna. Menurut situs StatusGator, gangguan mulai mereda di wilayah Asia sekitar 07.00–08.00 WIB setelah AWS memulihkan layanan di US-EAST-1.

Gangguan AWS berdampak signifikan bagi sektor bisnis digital. Banyak perusahaan mengalami downtime operasional, terutama di bidang e-commerce, game, edukasi daring, dan layanan SaaS (Software as a Service).

Menurut laporan Business Insider, lebih dari 30% lalu lintas internet global sempat melambat selama periode gangguan karena sebagian besar data dialihkan ke jalur cadangan. Saham Amazon.com Inc. bahkan sempat turun 1,8% dalam perdagangan after-hours, meski kembali pulih setelah pengumuman perbaikan.

Insiden ini menyoroti risiko besar dari ketergantungan global pada satu penyedia cloud. AWS merupakan infrastruktur utama bagi jutaan layanan digital, sehingga gangguan di satu region dapat berimbas ke seluruh dunia.

Pakar keamanan siber dari Stanford Internet Observatory, Dr. Leila Grant, menilai, “Outage ini menunjukkan bahwa dunia digital sangat bergantung pada segelintir penyedia infrastruktur. Kegagalan di satu pusat data besar bisa menimbulkan efek global dalam hitungan menit.”

Banyak perusahaan kini mempertimbangkan strategi multi-region dan multi-cloud, dengan membagi beban kerja ke penyedia lain seperti Google Cloud Platform (GCP) atau Microsoft Azure, agar risiko serupa dapat diminimalkan.(*)

BACA JUGA: Amazon Blokir 600 Merek Cina Karena Penipuan Ulasan

Back to top button