Gawat, Cina dan Rusia Sepakat Bersekutu Hadapi AS
keduanya menggaris bawahi tebal-tebal bagaimana permusuhan dengan Amerika beserta sekutunya memang terus meruncing. Cina dan Rusia, dipastikan bakal meningkatkan upaya secara bersama-sama guna menjaga kepentingan keamanan kedua belah pihak.
JERNIH- Usai Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin menggelar pertemuan virtual pada Rabu (15/12) lalu, ketegangan dua negara tersebut dengan Amerika Serikat CS, tampaknya bakal makin memanas. Soalnya, antara Beijing dan Moskow, memang punya dendam terhadap Paman Sam.
Dalam membela kepentingan masing-masing, Rusia dan Cina, kompak menolak campur tangan barat. Kekuatan dua negara ini, dipastikan bersatu.
Seperti diberitakan CNBC, keduanya menggaris bawahi tebal-tebal bagaimana permusuhan dengan Amerika beserta sekutunya memang terus meruncing. Cina dan Rusia, dipastikan bakal meningkatkan upaya secara bersama-sama guna menjaga kepentingan keamanan kedua belah pihak.
Seperti diketahui, huungan Cina dan AS memang sedang panas. Washington dan Beijing tengah berkonflik mulai soal perdagangan, Hong Kong, Laut Cina Selatan, dan terakhir terkait Olimpiade Beijing 2022.
Sementara Rusia, memusuhi AS sejak berpuluh tahun lalu. Ditambah, persoalan Crimea di Laut Hitam yang diperebutkan dengan Ukraina. Persoalan itu, menyeret AS dan NATO sebab ketakutan Ukraina atas potensi serangan Moskow.
Sementara itu, pertemuan virtual antara Xi dan Putin, juga membahas soal target perdagangan bilateral agar bisa melampaui angka 200 miliar dolar AS dalam waktu dekat. Soalnya, selama 11 bulan terakhir, nilai perniagaan yang sudah berjalan antara keduanya telah menyentuh angka 123 miliar dolar AS.[]