Crispy

Gereja Katolik Italia Berduka, Imam Besar Perugia Meninggal Akibat Covid-19

  • Kardinal Gualtiero Bassetti, Uskup Agung Peruggia, mengatakan kehilangan saudara dan teman terbaik.
  • Prof Caponera menyebut Imam Abdel Qader Mohamad sebagai orang dengan kemurahan hati yang hebat.

JERNIH — Pemimpin Tertinggi Katolik Italia dan politisi memberikan penghormatan tertinggi kepada Abdel Qader Mohamad, pensiunan dokter dan pemimpin komunitas Muslim Perugia yang meninggal akibat Covid-19.

“Kesedihan dan kehilangan luar biasa atas meninggal Abdel Qader Mohamad, saudara dan teman kami,” kata Kardinal Gualtiero Bassetti, Uskup Agung Perugia dan ketua Konferensi Episkopal Italia.

Abdel Qader Mohamad adalah pensiunan dokter yang tinggal di Perugia sejak 1970-an. Ia dihormati komunitas Muslim Perugia, dan berusaha menjaga hubungan baik dengan Gereja Katolik setempat.

“Pada tahun-tahun awal pelayanan pastoral saya di Perugia, saya memiliki banyak kesempatan bekerja dan berdoa dengan Mohamad untuk kesejahteraan umat beriman,” kata Kardinal Bassetti.

“Mohamad sebenar-benarnya orang beriman. Ia selalu berdoa dan berdoa,” lanjut Bassetti.

Don Mauro Pesce, kepala kantor Katolik untuk Ekumenisme dan Dialog Antaragama, dan Presiden Pusat Ekumenis dan Universitas San Martino Prof Annarita Caponera, mengatakan Peruggia kehilangan perwakilan paling penting dalam dialog antaragama.

Keduanya menggambarkan Mohamad sebagai imam yang tercerahkan dan bijaksana bagi komunitas Muslim Perugia. “Ia juga orang yang memiliki rasa persaudaran, kemanusiaan, dan kemurahan hati yang hebat,” kata Prof Caponera.

Walikota Perugia Andrea Romizi juga memberi penghormatan seperti yang dilakukan Senator Nadia Ginetti. Saat menjadi wakil walikoat Corciano, Ginetti memberikan status kewarga-negaaan kepada Mohamad.

Persatuan Komunitas Muslim di Italia menggambarkan Mohamad sebagai ‘pilar’ bagi umat Islam di negara itu.

Back to top button