Crispy

Hoak Terkait Virus Corona Meningkat, Kini jadi 127 Buah

JAKARTA-Sebanyak 127 haoks atau berita bohong yang berkaitan dengan virus corona beredar dalam masyarakat. Menurut Menteri Komunikasi dan Informatika, Johnny G Plate, muncul di media sosial dan jumlah itu dihitung per hari Rabu (25/2/2020).

“Ada 127 hoaks dan disinformasi per 25 Februari,” ujar Plate di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta. 

Plate bahkan menuding akun YouTube ‘Lion Channel’ sebagai salah satu penyebar hoaks yang menyebar video berjudul ‘Orang Cina mengajar orang-orang tentang doa Ma Shaa Allah!’. Dalam Video itu dinarasikan tentang adanya orang Cina yang ingin belajar agama Islam lantaran warga yang beragama Islam bebas dari virus corona. 

Video tersebut ternyata diunggah sejak 12 Januari 2017 sebelum maraknya penyebaran wabah virus corona. 

Baca juga: Berikut Data 54 Berita Hoax Terkait Virus Corona

“Jauh sebelum virus corona dilaporkan pada Desember. Ini kan enggak bener ini,” katanya.

Hoak lainnya adalah informasi hoak yang dinilai menyesatkan bahwa virus corona menular melalui gigitan nyamuk. Hal tersebut bertentangan dengan keterangan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyatakan virus corona menyebar melalui cairan dari seseorang yang terinfeksi seperti saat batuk dan bersin. Jadi tidak mungkin virus corona menyebar melalui gigitan nyamuk.

“Hoaks lain ada pula yang menyebut orang dari Cina melarikan diri ke Vietnam menghindari virus corona. Ini disinformasi. Faktanya itu video YouTube November 2019 sebulan sebelum wabah virus corona menyebar,”.

Baca juga: Patroli Cyber Polda Kalsel Lakukan Antisipasi Berita Hoax Virus Corona

Plate berjanji akan memerintahkan anak buahnya untuk terus memantau persebaran berita hoaks di masyarakat. Ia juga menghimbau masyarakat untuk agar berhati-hati dalam memilih informasi dan n tak mudah percaya dengan berita bohong tersebut. 

Namun sayangnya, kata Plate, bahwa pihaknya tak bisa begitu saja memblokir akun-akun media sosial yang mengunggah hoaks. Musababnya adalah kewenangan itu ada pada penyedia jasa internet atau Internet Service Provider (ISP). 

“Menkominfo tugasnya kalau sudah diperiksa kemudian diteruskan ke ISP dan over the top perusahaan untuk menindak karena terjadi pelanggaran aturan. Tapi tidak bisa langsung begitu. Maka kita harus jaga jangan menyebarkan hoaks dan disinformasi,”. 

Bulan lalu, pada tanggal 25 Januari 2020, Plate juga mengumumkan jumlah Haok terkait virus corona sebanyak 54 buah.

(tvl)

Back to top button