Crispy

Hasil Survei: Perempuan dan Orang Gemuk Mudah Lebih Banyak Terpapar Covid

Survei juga menunjukkan bahwa virus Covid-19 telah menginfeksi pada seluruh kelompok umur.

JERNIH-Sebuah suvei serologi terhadap masyarakat yang pernah terpapar Covid-19 di DKI Jakarta menghasilkan fakta bahwa perempuan lebih mudah terpapar virus tersebut.

“Dari jenis kelaminnya perempuan lebih tinggi 47,9 persen dan laki-laki 41 persen,” kata pidemiologi dari Tim FKM UI Pandu Riono dalam diskusi secara daring, pada Sabtu, (10/7/2021).

Survei serologi yang dilaksanakan Tim Pandemi FKM UI, Lembaga Eijkman, dan CDC Indonesia juga mengungkap sebagian masyarakat di DKI Jakarta telah terpapar Covid-19.

Pandu juga menyebut jika penduduk yang lebih gemuk atau obesitas cenderung terpapar Covid-19. Hal ini didasari dari karakteristik sampel yang mereka peroleh.

Di mana saat pemeriksaan dilakukan, mereka bukan hanya mengambil sampel antibodi tapi juga melakukan pemeriksaan berat badan dan tinggi badan.

“Ternyata penduduk yang lebih gemuk yang terinfeksinya lebih tinggi,”.

Hasil survei juga menunjukkan bahwa virus Covid-19 telah menginfeksi pada seluruh kelompok umur.

“Jadi tidak benar kalau hanya menerang lansia saja. Tapi ini seluruh penduduk termasuk anak yang kita khawatirkan memang semakin banyak yang mulai terinfeksi, bergejala, dan meninggal,”.

Dilihat dari wilayah penyebaran, maka Jakarta Pusat menempati posisi pertama. Di kawasan itu warga yang terpapar mencapai 53,7 persen. Sementara wilayah paling rendah adalah kepulauan seribu yaitu berkisar 39 persen

Menurut Riono, data ini dapat dijadikan gambaran bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta jika mobilitas penduduk tertinggi terjadi di wilayah Jakarta Pusat karena terdapat banyak perkantoran.

Survei juga menyebut jika masyarakat yang tinggal di wilayah kumuhternyata mempunyai potensi lebih tinggi terpapar Covid-19dengan persentase mencapai 48,4 persen. Sementara mereka yang tinggal di kawasan tidak kumuh persentase terpaparnya mencapai 37,5 persen.

Dari status pernikahan para penderita Covid-19 terlihat data jika masyarakat yang belum menikah dilaporkan paling rendah mengalami paparan Covid-19.

“Sedangkan yang lebih tinggi itu pada yang (sudah, red) kawin. Ini tidak ada penjelasannya kenapa tapi memang menggambarkan situasi potret pada bulan Maret dan penduduk waktu itu,”.

Metode yang digunakan dalam survei serologi ini adalah metode sampling berbasis populasi. Adapun waktu survei berlangsung mulai 15 hingga 31 Maret lalu dan dilakukan di 100 kelurahan di enam wilayah kota/kabupaten administrasi. Seluruh sampling berjumlah 4.919 sampel. (tvl)

Back to top button