Heboh….!! Foto Telanjang Permaisuri Thailand Menyebar
- Foto-foto itu diambil dari handphone Sineenat Wongvajirapakdi yang dihek.
- Foto dikirim seorang tak bernama ke wartawan Inggris, dan aktivis antimonarki.
- Persaingan memperebutkan posisi pertama di samping Raja Thailand semakin sengit.
JERNIH — Seorang aktivis antimonarki Thailand mengaku mendapatkan foto-foto bugil Sineenat Wongvajirapakdi, permaisuri kedua Raja Thailand Maha Vajiralongkorn.
Foto-foto itu kini mungkin telah menyebar dan dikonsumsi gerakan antimonarki, dan tersedia di dunia maya. Situs dailymail.co.uk menampilkan beberapa tapi telah diedit.
Sebelumnya, The Times –– yang kali pertama menurunkan berita beredarnya foto-foto seksi sang permaisuri — tidak menampilkan salah satunya.
Andrew MacGregor Marshall, jurnalis Inggris, adalah orang pertama yang mendapatkan kiriman foto-foto itu. Pengirimnya tidak diketahui.
Yang pasti, foto itu dikirim Agustus 2020 lalu, saat Sineenat kembali dari penjara, direhabilitasi, dan masuk istana lagi.
“Saya memutuskan tidak mempublikasikannya. Foto-foto itu berjumlah 1.433,” kata Marshall. “Ternyata saya bukan satu-satunya yang mendapatkan kiriman foto-foto itu.”
Perseteruan Dua Permaisuri
Sineenat adalah mayor jenderal berusia 35 tahun. Ia diangkat menjadi permaisuri kedua Juli 2019, untuk melayani Raja Thailand bersama istri resmi Suthida Tidjai.
Sebelum meminang Suthida, Maha Vajiralongkorn telah menikah tiga kali. Penunjukan Sineerat sebagai permaisuri kedua adalah sesuatu yang belum pernah terjadi di Thailand salam seabad.
Tiga bulan setelah pengangkatan itu, Sineenat dilucuti gelar dan pangkatnya lalu dikirim ke penjara. Tuduhan atas dirinya adalah tidak sopan, berperilaku buruk terhadap Ratu Suthida, dan mencoba menjadi permaisuri pertama.
September 2020, entah bagaimana, Sineenat direhabilitasi dan kembali ke istana. Koi, julukan Sineenat, kembali menjadi permaisuri kedua dan seluruh catatan tentang dirinya dihapus.
Marshall memperkirakan foto-foto itu dikirim kepadanya, dan kepada yang lain, untuk menghambat langkah Sineenat kembali ke istana dan menjadi permaisuri kedua.
Kepada MailOnline, Pavin Chachavalpongpun — aktivis antimonarki Thailand yang tinggal di Jepang — mengatakan dialah yang mengirim gambar-gambar itu dengan kartu SD pada Agustus 2020.
Foto itu dikirim bersama surat berisi klaim bahwa gambar-gambar itu diambil dari handphone Sineenat yang dihek saat sang permaisuri berada di penjara.
Pavin mengatakan beberapa gambar memperlihatkan permaisuri telanjang, tapi Pavin tidak tega mempublikasikannya. Ia sengaja mengirim foto itu untuk menunjukan sisi lain monarki Thailand.
Mengenai surat yang diterimanya, Pavin mengatakan; “Nama pengirimnya tidak ada. Ada cap pos Prancis. Di dalam amplop terdapatkartu SD, tempat foto-foto itu disimpan.
Semua foto adalah selfie. Sineerat diperkirakan membuat foto itu antara 2012 sampai 2014.
Ada foto yang memperlihatkan belahan dada, tapi puting payudara ditutupi emoji. Sineenat tampaknya cukup hati-hati.
“Sulit dipercaya semua ini kebetulan,” kata Pavin. “Ini semua mungkin berasal dari faksi pembela Ratu Suthida.”
Marshall memperkirakan foto itu diambil Sineenat untuk dikirim ke Raja Maha Vajiralongkorn. Pengiriman foto-foto ini memperlihatkan perebutan sebagai perempuan nomor satu di samping raja belum selesai.