Crispy

Huawei dan GAC Luncurkan Qijing, Bakal Guncang Dominasi Tesla

Huawei dan GAC menggebrak pasar kendaraan listrik dengan meluncurkan Qijing, merek EV premium yang siap menantang raksasa seperti Tesla dan BYD. Dengan teknologi cerdas Huawei Qiankun dan keunggulan manufaktur GAC, Qijing menjanjikan pengalaman berkendara futuristik yang bisa mengubah peta persaingan di segmen mewah.

JERNIH –  Dalam langkah strategis untuk menguasai segmen kendaraan listrik (EV) premium, raksasa teknologi Huawei dan raksasa otomotif China Guangzhou Automobile Group (GAC) resmi meluncurkan merek baru bernama Qijing pada 19 September 2025. Kolaborasi ini menandai babak baru dalam kemitraan kedua perusahaan, yang bertujuan membawa inovasi teknologi canggih ke pasar EV mewah.

Kemitraan antara Huawei dan GAC telah dimulai sejak Mei 2021, ketika keduanya merencanakan pengembangan kendaraan otonom level L4. Meskipun rencana tersebut sempat ditangguhkan, kerjasama ini bangkit kembali pada November 2024 dengan fokus pada pembentukan merek EV premium baru. Pada Januari 2025, dewan direksi GAC menyetujui pembentukan perusahaan proyek bernama “GH” dengan modal terdaftar sebesar 1,5 miliar yuan (sekitar Rp 3,3 triliun), di mana Huawei terlibat secara mendalam dalam desain dan definisi kendaraan.

Kolaborasi ini berbeda dari pola sebelumnya Huawei, seperti strategi “Huawei Inside” (HI) atau merek bersama. Model kerjasama ini lebih dipimpin oleh produsen otomotif (GAC), dengan Huawei menyumbang talenta terbaiknya untuk proyek ini. Qijing menjadi bagian dari inisiatif Huawei Intelligent Mobility Alliance (HIMA), yang juga mendukung lima merek lain seperti Aito (Seres), Luxeed (Chery), dan Stelato (BAIC).

Qijing, yang berarti dalam bahasa Mandarin (artinya “membuka batas baru”), diposisikan sebagai merek EV pintar premium yang menargetkan konsumen kelas atas. GAC menjadikan Qijing sebagai prioritas utama, dengan alokasi sumber daya terbaik untuk pengembangannya jangka panjang. Peluncuran ini mencerminkan upaya GAC untuk memperkuat posisinya di sektor EV, di tengah persaingan ketat dari pemain seperti BYD dan Tesla di pasar China.

Semua model Qijing akan diintegrasikan dengan teknologi pintar paling mutakhir dari Huawei Qiankun, termasuk sistem bantuan pengemudi canggih (ADAS), konektivitas pintar, dan fitur otonom. Ini memastikan pengalaman berkendara yang revolusioner, dengan fokus pada kecerdasan buatan dan integrasi ekosistem Huawei.

GAC telah membentuk perusahaan independen khusus untuk mengoperasikan merek Qijing, memastikan operasional yang efisien dan inovatif. Model pertama dari proyek GH dijadwalkan meluncur pada 2026. Detail spesifikasi seperti jangkauan baterai, desain, atau harga belum diungkap, tetapi diharapkan menawarkan standar premium yang kompetitif.

Selain Qijing, lima merek HIMA lainnya juga berencana meluncurkan model baru pada 2026, menandakan gelombang inovasi besar dari Huawei di industri otomotif.

Peluncuran Qijing bukan hanya kemenangan bagi GAC dan Huawei, tetapi juga sinyal kuat bagi pasar EV global. Dengan menggabungkan keahlian manufaktur GAC dan teknologi AI Huawei, merek ini berpotensi mengubah dinamika segmen premium, di mana konsumen semakin menuntut kendaraan pintar dan berkelanjutan. Di tengah transisi energi global, kolaborasi seperti ini mempercepat adopsi EV di China, yang merupakan pasar terbesar dunia.

Para analis memprediksi Qijing akan menjadi pesaing serius bagi merek-merek Eropa dan Amerika di segmen mewah. Sementara itu, GAC terus memperluas portofolio EV-nya, termasuk merek Aion yang sukses, sementara Huawei memperkuat dominasinya di ekosistem mobilitas pintar.

Dengan peluncuran ini, Huawei dan GAC tidak hanya membuka “batas baru” bagi dirinya sendiri, tetapi juga bagi masa depan berkendara listrik. Pantau terus perkembangan Qijing menjelang debut model pertamanya tahun depan.(*)

BACA JUGA: “China Inside”; EV Jenama Eropa, Teknologi China

Back to top button