IDI: Selama Pandemi 401 Dokter Meninggal karena Covid-19
Para Nakes diingatkan meningkatkan kewaspadaan Covid-19, termasuk diantaranya mengurangi jam praktek pada dokter.
JERNIH-Ratusan dokter dan tenaga kesehatan di Indonesia meninggal akibat pandemi virus Covid-19. Hal tersebut disampaikan Ketua Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dr Adib Khumaidi, SpOT,
Menurut dr Adib, selama pandemi Covid-19 hingga Juni 2021 sebanyak 401 dokter meninggal. Bahkan dr Adib menyebut situasi saat ini sudah masuk dalam keadaan mengkhawatirkan. Akibatnya, terjadi paparan tinggi kepada tenaga medis.
“Per bulan Juni total bisa dikatakan 401 dokter telah meninggal. Gambaran ini memperlihatkan jumlah dokter yang meninggal meningkat pada bulan Juni,” kata dr Adib dalam acara konferensi pers virtual Tim Mitigasi Dokter PB IDI, pada Jumat (25/6/2021).
Akhir Mei lalu, kata dr Adib, dokter yang meninggal akibat Covid-19 sebanyak 374 orang. Jika dijumlahkan semua sampai sekarang ada peningkatan sekitar 27 orang.
Sedangkan tenaga kesehatan lain juga mencapai ratusan yang meninggal akibat terpapar Covid-19. Menurut dr Adib, dari hasil koordinasi dengan persatuan perawat nasional Indonesia (PPNI) didapat data, sebanyak 315 perawat yang meninggal akibat terpapar Covid-19.
“Dan tenaga laboratorium 25 (orang), dokter gigi 43, apoteker 15, dan bidan 150,” kata dr Adib lebih lanjut.
Ditambahkan dr Adib, tenaga kesehatan yang memiliki resiko tinggi adalah kelompok umur diatas 65 tahun.
“Perlu disampaikan jika dilihat dari kelompok umur, yang paling berisiko adalah kelompok di atas 65 tahun,” kata dr Adib menambahkan.
Ditekankan dr Adib, agar para nakes meningkatkan kewaspadaan Covid-19, memperketat penggunaan alat pelindung diri (APD), mengatur skala prioritas dalam memberikan layanan. Termasuk diantaranya mengurangi jam praktek pada dokter.
“Kami imbau kepada para dokter di atas 65 tahun agar tetap di rumah dan tentunya mohon bantuan jika sewaktu-waktu dibutuhkan. Yang jelas, kurangi aktivitas sosial, perketat penerapan 5M, dan melaporkan ke dokter mitigasi atau cabang dan perhimpunan masing-masing,”. (tvl)