Ikut Unjukrasa, Anak Walikota New York Ditangkap
NEW YORK- Chiara de Blasio, anak Walikota New York, Amerika Serikat (AS) Bill de Blasio, yang ikut dalam unjukrasa solidaritas kematian George Floyd, dilaporkan ditangkap polisi.
New York Post melaporkan, Chiara yang berkulit hitam, bersama hampir 700 orang pengunjukrasa ditangkap Polisi karena menolak untuk meninggalkan jalan Manhattan saat dibubarkan polisi.
Sementara The Associated Press (AP) menyebut, Chiara (25) ditangkap, di Greenwich Village pada Sabtu pekan lalu (30/5/2020) malam. Saat ditangkap ia bahkan tidak memberitahu polisi bahwa dirinya anak Wali Kota New York.
Baca juga: Pangeran Belgia Tertular Covid Setelah Nekad Pesta di Spanyol
Chiara memberi tahu alamat kediaman ayahnya di Upper East Side, saat didata alamat rumahnya. Ia kemudian dibebaskan, namun tetap harus hadir dalam persidangan atas dakwaan tindak pidana ringan.
Sebelumnya, seorang warga kulit hitam George Floyd, meninggal setelah mengalami tindak kekerasan oleh anggota kepolisian Minneapolis, pada 25 Mei lalu. Floyd kehabisan nafas ketika petugas kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, menekan leher Floyd dengan lutut saat penangkapan.
Chauvin kini dibui di Lapas Negara Bagian Minnesota bersama tiga Polisi lain yakni Thomas Lane, J. Alexander Kueng dan Tou Thao.
Baca juga: Seorang Jaksa di Jepang Undurkan Diri Karena Langgar Lockdown Main Mahjong
Kematian Floyd mematik gelombang unjukrasa diberbagai kota di AS. New York adalah satu kota yang menjadi pusat aksi unjuk rasa pada Minggu pekan lalu. Para penduduk berjalan dari jembatan Brooklyn menuju Manhattan melalui daerah Soho, yang kemudian dihadang polisi antihuru-hara.
Massa membakar sebuah mobil dan terlibat bentrokan dengan polisi. Banyak pertokoan dan perkantoran di Manhattan tutup paska terjadinya pengrusakan dan penjarahan yang dilakukan massa pengunjukrasa.
Sejumlah swalayan besar dan ternama seperti Target hingga Walmart menutup operasional mereka untuk menghindari aksi pengrusakan dan penjarahan.
Baca juga: Tim Penasehat Covid-19 PM Inggris Mundur Setelah Langgar Aturan Lockdown
Beberapa negara bagian, sesuai anjuran Presiden AS Donald Trump, mulai mengerahkan korps pasukan Garda Nasional dan menerapkan jam malam untuk meredam aksi unjuk rasa.
Trump, menuding aksi massa dimanfaatkan kelompok radikal Anti-Fasis (Antifa). Trump bahkan mengancam akan memasukkan mereka ke dalam daftar kelompok teroris.
Sampai saat ini Bill dan kantor walikota New York belum menanggapi penangkapan putrinya
(tvl)