Imam Tertinggi Vatikan Terseret Kasus Penyerangan Seksual
- Seorang wanita korban Marc Oullet mengajukan gugatan ke Vatikan.
- Vatikan dan Keukuspan Quebec memilih tak menanggapi permintaan komentar.
JERNIH — Marc Ouellet, kardinal terkemuka Vatikan dan sosok yang digadang-gadang menggantikan Paus Fransiskus, tertera dalam dokumen gugatan class action terhadap Keuskupan Quebec atas tuduhan penyerangan seksual.
Dokumen diumumkan Selasa 16 Agustus waktu setempat, atau Rabu 17 Agustus, sebagai bagian gugatan perdata yang mewakili 100 korban penyerangan seksual. Kebanyakan korban di bawah umur, dibawa iman dan staf yang bekerja untuk keuskupan agung sejak tahun 1940.
CBC.ca, mengutip program investigasi Radio Canaca Enquete, memberitakan Kardinal Marc Oullet adalah uskup agung Quebec ketika Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi menjalankan tugasnya mendata korban genosida dan memberi rekomendasi.
Oulett adalah satu dari 88 anggota klerus yang menghadapi tuduhan penyerangan seksual. Namun, namanya baru muncul saat ini dalam proses hukum.
Dalam dokumen hukum itu disebutkan sebagian besar serangan diduga terjadi antara 1950-an dan 1960-an. Oulett adalah orang paling menonjol di antara nama-nama yang terdaftar dalam gugatan class action.
Salah satu korban, diidentifikasi dengan ‘F’ — dalam pengakuan yang ditulis dalam dokumen — mengatakan sedang magang sebagai agen pastoral dari 2008 sampai 2010 ketika serangan terjadi. Serangan dilakukan selama acara publik.
“Dia meraih saya dan kemudian…………..tangannya di punggung saya, turun cukup rendah,” kata pengadu, yang membagikan versinya kepada tim Radio Cacana Enquete. “Cukup mengganggu. Atasan saya, yang uskup agung Quebec, melakukannya.”
Selama pertemuan itu, kardinal diduga mengatakan ini kali kedua kita bertemu. “Dia mungkin mencium pipi saya, ya tidak ada salahnya dia berlaku seperti itu,” lanjut F. “Tapi itu membuat saya sangat tidak nyaman. Apalagi dengan kata ‘mengobati’ diri sendiri. Seolah saya adalah suguhannya.”
Tuduhan yang diungkapkan wanita itu sama dengan yang ditemukan dalam dokumen gugatan.
Pada kesempatan berbeda, Oulett diduga menahan wanita itu di tubuhnya, menjilati bahunya, membelai punggungnya dengan penuh semangat, sampai ke bokongnya.
Juru bicara Vatikan tidak segera menanggapi permintaan komentar. Panggilan ke kediaman kantor Oullet di Vatikan tidak dijawab. Seorang perwakilan dari keuskuan Quebec juga menolak berkomentar.
Oullet saat ini mengepalai Kongregasi Vatikan untuk Uksup. Ia memberi nasehat kepada paus tenetang imam mana yang harus diangkat menjadi uskup. Dia juga tertera dalam daftar pendek kandidat pengganti Paus Fransiskus jika paus meninggal atau mengundurkan diri.
Terakhir, Oullet menemani Paus Fransiskus dalam perjalanan ke Kanada untuk menyembuhkan luka sejarah penduduk asli korban genosida budaya.