India Luncurkan Roket Murah, Persaingan Bisnis Antariksa Kian Meriah
- Vikram S, roket swasta pertama, dibuat dengan biaya murah dan bisa dirakit dalam 72 jam.
- Roket mampu terbang dengan kecematan Mach 5 sampai ketinggian 100 kilometer, atau Garis Karman.
JERNIH — India sukses, Jumat 18 November, sukses meluncurkan Vikram S — roket pertama buatan perusahaan swasta — untuk mengawali industri ruang angkasa komersial.
Hindustan Times menulis roket seberat 545 kilogram itu dikembangkan Skyroot, perusahaan startup luar angkasa. Rudal lepas landas dari situs peluncuran di Chennai dan mencapai ketinggian 89,5 kilometer.
Roket terbang dengan kecepatan Mach 5, atau lima kali kecepatan suara, dan mampu membawa muatan 83 kilogram pada ketinggian 100 kilometer.
Tim Skyroot menetapkan target ketinggian 80 kilometer untuk peluncuran pertama, yang sejumlah lembaga mendefinisikannya sebagai batas luar angkasa atau Garis Karman.
Rekaman video menunjukan roket lepas landas, meninggalkan gumpalan asp dan api di jalurnya. Roket jatuh di Teluk Benggala sekitar lima menit setelah peluncuran.
“Saya senang mengumumkan sukses Misi Prarambh ini,” kata Pawan Goenka, pejabat India yang mengoordinasikan kegiatan luar angkasa swasta.
Skyroot, yang dipelopori Pawan Chandana dan Bharat Daka, menetapkan target pemangkasan biaya pengembangan hingga 90 persen dibanding platform peluncuran satelit kecil yang ditawarkan perusahaan lain.
Untuk mencapai penghebatan biaya, Skyroot menggunakan roket yang dapat dirakit dalam 72 jam. Roket menggunahan bahan komposit. Targetnya, Skyroot mulai meluncurkan satelit tahun depan.
“Inovasi dan efisiensi baiay harus menjadi pendorong bagi industri ini,” kata Chandana. “Efisiensi biaya sudah tercapai, dan sekarang kita harus mencari tekholgi mutakhir,”
Tahun 2014 India meluncurkan misi Mars tak berawak dengan biaya 74 juta dolar AS, atau Rp 1,1 triliun, dan menjadi sensasi di industri luar angkasa. Bahkan biaya itu jauh lebih murah dibanding anggaran film Gravity, yang memenangkan Academy Award.
Skyroot adalah nama yang diberikan Vikram Sarabhai, fisikawan dan astronom India serta bapak program luar angkasa. Perusahaan berbasis di Hyderabad dan didirikan tahun 2018 dengan dukungan dana Singapura GIC.