Inggris Mulai Vaksinasi Covid-19, Pensiunan 87 Tahun Jadi yang Pertama di Dunia
JERNIH – Inggris sudah memulai melakukan suntikan vaksin Covid-19 pada Selasa (8/12/2020) hari ini setelah menyetujui dan mengeluarkan izin edar pekan lalu lalu. Negara ini yang pertama melakukan imunisasi di dunia dan terbesar sepanjang sejarah.
Warga berusia di atas 87 tahun akan lebih dulu mendapat suntikan vaksin dari Pfizer Inc. dan BioNTech SE itu yang diluncurkan Layanan Kesehatan Nasional (NHS). Warga yang pertama mendapatkan suntikan itu adalah Hari Shukla, pensiunan berusia 87 tahun. “Saya merasa itu adalah tugas saya untuk melakukannya [mendapatkan vaksin di periode awal] dan saya akan melakukan apa pun yang saya bisa untuk membantu,” katanya seperti dikutip The Guardian, Selasa (8/12).
Shukla dan istrinya, Ranjan yang berusia 83 tahun akan mendapatkan suntikan pertama dari vaksin Pfizer-BioNTech di Royal Victoria Newcastle Hospital pada Selasa waktu setempat, seminggu setelah Inggris menyetujui penggunaan vaksin dan menjadi negara pertama yang melakukan hal tersebut.
Shukla adalah 1 dari 400.000 orang pertama yang akan disuntik sebagai prioritas di salah satu dari lima puluh rumah sakit di seluruh Inggris, karena mereka berusia di atas 80 tahun tinggal atau bekerja di panti jompo, atau merupakan pekerja medis dengan kesehatan dasar yang buruk.
Perdana Menteri Inggris Boris Johnson mengatakan peluncuran vaksinasi ini sebagai langkah maju yang besar dalam perang melawan virus Corona. Di Inggris virus ini telah menginfeksi lebih dari 1,7 juta orang dan menewaskan lebih dari 61.000 orang.
Selain tingginya jumlah kematian akibat virus, Inggris juga terpukul kejatuhan ekonomi dengan tindakan penguncian yang berulang. Kini negara itu menghadapi tantangan logistik untuk mengirimkan vaksin ke negara berpenduduk 67 juta orang, di tengah kekhawatiran bahwa liburan akhir tahun dapat memacu gelombang infeksi baru.
“Vaksinasi massal akan memakan waktu, dan kami harus tetap waspada tentang tantangan yang masih ada,” kata Johnson dalam sebuah pernyataan, dilansir Bloomberg, Selasa (8/12/2020).
Sebanyak lima puluh rumah sakit akan ambil bagian dalam upaya vaksinasi ini dan telah mulai menerima dosis untuk warga berusia di atas 80 tahun. Rumah sakit juga bekerja sama dengan layanan perawatan kesehatan di rumah serta klinik vaksinasi. Sekitar 800.000 dosis diharapkan tersedia pada minggu pertama dan sebanyak 4 juta lainnya disiapkan sampai akhir tahun. Selang 21 hari sejak suntikan pertama, warga akan mendapat vaksinasi kedua. [*]