Ini Alasan Kenapa Jangan Semprot-Semprot Disinfektan Pada Manusia
JAKARTA-Muncul berbagai upaya melawan wabah Covid-19 seiring dengan semakin tingginya angka orang yang terinfeksi wabah ini. Salah satunya adalah penyemproten disinfektan yang dinilai menjadi upaya preventif guna memutus penyebaran Covid-19.
Dewan Pakar Satgas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur Agung Dwi Wahyu Widodo mengingatkan bahwa penggunana bilik sterilisasi yang saat ini marak dibangun dimana-mana itu tidak efektif membunuh virus.
“Kalau WHO kan tidak merekomendasikan karena bahan kimia klorin diperuntukkan untuk menyeprot tubuh,” kata Agung menjelaskan alasan WHO tak merekomendasikan cara penyempotan. ” Yang ada akan percuma, dan dikhawatirkan bisa merusak kesehatan manusia”.
Berawal dari kota Surabaya memasang bilik-bilik strelisasi yang kemudian diikuti diberbagai kota dan termasuk dibeberapa kantor, gedung, terminal dan lainnya.
Tak sampai disitu, penyemprotan disinfektan bahkan dilakukan secara besar-besaran dengan melibatkan pemadam kebakaran, kepolisian, ataupun memanfaatkan kamera drone,
Agung menjelaskan bahayanya paparan klorin terhadap tubuh dalam jangka panjang, yakni bisa memicu terjadinya kanker serta merusak par-paru.
“Jadi bahaya sekali, kan,” Kata Agung
Diingatkan Agung, klorin digunakan untuk membersihkan pakaian dan lingkungan. Dan penggunaannya tidak dengan cara disemprotkan
“Bukan disemprot, sekali lagi bukan disemprot. Kalau pakaian bisa direndam terus untuk lingkungan bisa buat ngepel saja,” jelas dia
Ia juga menyoroti penyemprotan di dalam bilik sterilisasi yang dinilainya sebagai hal yang sia-sia jika setelah sterilisasi mereka masih melakukan aktivitas diareal terbuka.
“Logikanya, waktu kita masuk disemprot akan bersih, tapi waktu kita keluar dari bilik itu kena udara lagi jadi sama saja kayak sebelum masuk,”.
Dalam disinfektan selain klorin terdapat pula surfaktan yang biasa digunakan dalam pembuatan deterjen. Surfaktan ini berfungsi membunuh dinding kuman jika dicampur
“Surfaktan itu tujuannya untuk melarutkan lemak noda biar mengangkat ke atas. Seperti kalau kita merendam baju pake deterjen, busanya kan ke atas. Lah bagaiamana senyawa ini bisa bekerja kalau tidak ada campuran cairan,”.
Menurut Agung masyarakat sebaiknya dianjurkan untuk lebih menjaga gaya hidup sehat dengan lebih sering mencuci tangan;
“Ya kalau susah dapet hand sanitizer bisa disiasati dengan sesering mungkin cuci tangan dengan air mengalir. 20 detik ya itu standart WHO dan tetap gunakan masker,”.
(tvl)