Ini Celah Baru Garap Potensi Wisata di Masa Pandemi
“Tapi kini kita sudah berbenah dan sudah meningkatkan layanan, jadi sudah bagus. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk ke luar negeri sebenarnya,” Kata Taufik.
JERNIH- Selama pandemi yang tak juga kunjung usai bahkan berjilid-jilid ini, sektor pariwisata, menjadi salah satu sendi paling terpukul. Namun, masih ada jalan lain jika mau berbenah.
Ketua Umum Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI), Didien Junaedy bilang, pariwisata domestik masih memiliki potensi dengan jumlah penduduk besar serta tujuan wisata yang beragam.
Tahun 2018 lalu, GIPI sempat membuag paradigma baru terhadap pariwisata Indonesia dengan mengembangkan potensi dalam negeri. Organisasi ini yakin betul bahwa potensi di Indonesia sangat besar melebihi negara-negara lain
“Yang dibutuhkan adalah stimulus berupa bridging capital, khususnya untuk industri menengah ke bawah,” Kata Didien seperti diberitakan Republika.
Memang, corona tak juga usai. Makanya, Didien bilang, satu-satunya jalan dalam menangani persoalan ini agar parwisata masih bisa bergeliat, adalah melalui pelaksanaan protokol kesehatan secara ketat. Juga, pelaku industri ini kudu punya mental dan semangat yang betul-betul siap.
Selanjutnya, masih banyak kesempatan bagi pelaku bisnis ini dalam upayanya menghidupkan kembali pariwisata domestik. Misalnya, dengan mengembangkan konsep desa wisata yang dikolaborasikan antara pemerintah pusat dan daerah.
Di lain pihak, Didien juga bilang kalau pemerintah tengah menggencarkan pengembangan wisata kesehatan. Sebab lini ini, masih belum tergarap sama sekali. Sementara Singapura, Thailand dan Malaysia yang sudah jalan lebih dulu saja, mampu meraup omzet hingga Rp 150 triliyun dalam setahun.
Taufik, Ketua Asosiasi Wisata Medis Indonesia (AWMI), juga bilang kalau momen pandemi ini bisa jadi tonggak dimulainya industri wisata kesehatan di Indonesia. Soalnya, selama ini, masih banyak warga memilih berobat di luar negeri. Bisa jadi, hal ini lantaran banyak cerita yang mengaitkan kurangnya pelayanan RS di sini.
“Tapi kini kita sudah berbenah dan sudah meningkatkan layanan, jadi sudah bagus. Sehingga tidak ada lagi alasan untuk ke luar negeri sebenarnya,” Kata Taufik.[]