Ini Data 647 Tenaga Medis Meninggal Akibat Covid 19
Jatim, DKI Jakarta dan Jateng merupakan tiga besar provinsi dengan jumlah petugas medis terbanyak meninggal berdasarkan perbandingan statistik testing dan populasi,
JERNIH-Setelah hampir sepuluh bulan berlangsung pandemi Covid-19 di Indonesia, sebanyak 647 petugas medis dan kesehatan wafat akibat terinfeksi Covid-19. Angka itu dihitung dari awal Maret 2020 hingga pertengahan Januari 2021.
Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr Adib Khumaidi menyampaikan keprihatinnannya mengingat tingginya angka kematian tenaga medis dan kesehatan di Indonesia. Bahkan angkanya, kata Abid, tertinggi di Asia,
“Bahkan sepanjang bulan Desember 2020 tercatat 53 (lima puluh tiga) dan hingga pertengahan bulan Januari 2021kata Abid ,” Tulis Adib dalam keterangan tertulis, beberapa hari lalu.
Untuk itu Tim mitigasi IDI meminta kepada pemerintah pusat dan pemerintah daerah agar meningkatkan strategi testing secara serentak bagi seluruh lapisan masyarakat. Strategi tes dipercaya dapat menentukan diagnosa dini agar dapat tindakan segera bagi yang terkonfirmasi positif tersebut.
“Situasi penularan Covid saat ini sudah tidak terkendali, terutama karena aktivitas mobilitas masyarakat semakin meningkat. Testing ini dibutuhkan bukan hanya screening, namun juga tracing dan evaluasi penyembuhan,”.
Berikut tenaga nakes korban Covid-19 di seluruh Indonesia. Tim Mitigasi IDI mencatat, jumlah tenaga medis yang gugur tersebut berasal dari beberapa provinsi, sebagai berikut;
- Jawa Timur, 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga lab medik, 33 bidan meninggal dunia.
- DKI Jakarta sebanyak 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga lab medik, 7 bidan.
- Jawa Tengah 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga lab medik, 2 bidan;
- Jawa Barat 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga lab medik, 13 bidan.
- Sumatra Utara tercatat 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, 9 bidan.
- Sulawesi Selatan 18 dokter, 7 perawat, 4 bidan;
- Banten 12 dokter, 2 perawat, 4 bidan;
- Bali 6 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik;
- Aceh 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan;
- Kalimantan Timur 6 dokter dan 4 perawat;
- Yogyakarta 6 dokter, 2 perawat, 3 bidan.
- Riau 6 dokter, 2 perawat, 1 bidan;
- Kalimantan Selatan 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat;
- Sulawesi Utara 5 dokter, 1 perawat, 1 bidan;
- Sumatra Selatan 4 dokter, 1 dokter gigi, 5 perawat;
- Kepulauan Riau 3 dokter dan 2 perawat;
- Nusa Tenggara Barat 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga lab medik, 1 bidan;
- Bengkulu 2 dokter, 2 bidan.
- Sumatra Barat 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat;
- Kalimantan Tengah 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, 2 bidan; Lampung 1 dokter dan 2 perawat;
- Maluku Utara 1 dokter dan 1 perawat;
- Sulawesi Tenggara 1 dokter, 2 dokter gigi, 1 perawat;
- Sulawesi Tengah 1 dokter, 1 perawat; Papua Barat 1 dokter.
- Bangka Belitung 1 dokter;
- Papua 2 perawat, 1 bidan;
- Nusa Tenggara Timur 1 perawat;
- Kalimantan Barat 1 perawat, 1 apoteker, 1 tenaga lab medik;
- Jambi 1 apoteker;
- DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait 2 perawat; serta 1 dokter masih dalam konfirmasi verifikasi. (tvl)