Crispy

Ini Dia Tiga Negara Debutan Peserta Piala Dunia 2026

Uzbekistan, Tanjang Verde dan Curacao melalui perjalanan berliku untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Selanjutnya bagaimana peluang lolos ke Babak 32 besar?

JERNIH –  Piala Dunia FIFA 2026 yang diperluas menjadi 48 tim telah membuka pintu bagi para debutan, dan tiga negara telah mengukir sejarah dengan mengamankan tempat mereka untuk pertama kalinya: Uzbekistan, Tanjung Verde, dan Curacao.

Keberhasilan mereka menjadi kisah inspiratif tentang perjuangan dan ambisi. Berikut adalah profil mendalam tentang perjalanan bersejarah, pemain kunci, dan strategi yang membawa mereka ke panggung global.

Uzbekistan (AFC)

Uzbekistan, dijuluki “Serigala Putih” (White Wolves), akhirnya berhasil menembus rintangan kualifikasi Asia setelah bertahun-tahun nyaris lolos, menjadikan keberhasilan mereka di Piala Dunia 2026 momen bersejarah bagi Asia Tengah.

Perjalanan mereka dimulai dengan konsisten dari babak kedua kualifikasi. Momen krusial terjadi di babak ketiga kualifikasi, di mana mereka berhasil mengamankan posisi dua teratas di grup, dengan kepastian tiket diraih pada 5 Juni 2025 setelah menahan imbang Uni Emirat Arab 0-0.

Meskipun tim ini sukses di kualifikasi di bawah pimpinan Kapadze, mereka membuat langkah berani dengan menunjuk juara dunia Italia, Fabio Cannavaro, pada Oktober 2025 sebagai Pelatih Kepala untuk putaran final. Kekuatan tim ini didukung oleh penyerang utama dan kapten, Eldor Shomurodov, gelandang serang Jaloliddin Masharipov, serta bek muda yang bermain di Eropa, Abdukodir Khusanov (Manchester City).

Di bawah Cannavaro, yang berfokus pada ‘pertahanan memenangkan gelar’, Uzbekistan diperkirakan akan mengandalkan organisasi pertahanan yang kokoh dan disiplin taktis, menerapkan gaya bermain pragmatis yang memanfaatkan kecepatan transisi untuk mengejutkan lawan.

PELUANG LOLOS 32 BESAR: 35% – 45%

Uzbekistan, yang berada di Grup K bersama Portugal, Kolombia, dan Pemenang Playoff FIFA 1, menghadapi tantangan berat namun grup ini dinilai memiliki celah untuk dimanfaatkan oleh “Serigala Putih”.

Portugal adalah unggulan utama (Pot 1), dan Uzbekistan harus bersikap realistis dengan mencoba meminimalkan selisih gol di pertandingan tersebut. Pertarungan kunci bagi Uzbekistan adalah melawan Kolombia (Pot 2), lawan yang kuat namun dalam format Piala Dunia terkadang menunjukkan inkonsistensi.

Peluang terbesar mereka untuk mengamankan tiga poin penuh terletak pada pertandingan melawan tim dari Pot 4, Pemenang Playoff FIFA 1, yang kemungkinan adalah Kongo Demokratik, Jamaika, atau Kaledonia Baru. Jika menghadapi Kaledonia Baru, peluang menang sangat besar; sementara melawan RD Kongo atau Jamaika, pertarungan akan lebih seimbang.

Kesimpulannya, peluang Uzbekistan (yang dinilai Sedang) sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mengamankan poin penuh melawan tim dari Playoff dan mencuri minimal satu poin, idealnya dari Kolombia. Dengan pelatih Fabio Cannavaro yang menekankan organisasi pertahanan yang ketat, target mereka adalah meraih minimal empat poin untuk bersaing memperebutkan posisi kedua atau menjadi salah satu dari delapan tim peringkat ketiga terbaik yang berhak lolos ke Babak 32 Besar.

Tanjung Verde (Cape Verde) (CAF)

Republik Tanjung Verde, atau “Hiu Biru” (Blue Sharks), menjadi salah satu kejutan terbesar dari zona Afrika. Negara kepulauan kecil dengan populasi sekitar 550.000 jiwa ini mencetak sejarah sebagai negara terkecil kedua yang lolos ke Piala Dunia.

Tanjung Verde menunjukkan konsistensi luar biasa di Grup D kualifikasi Afrika, mengungguli raksasa seperti Kamerun, menutup kampanye dengan catatan impresif (7 kemenangan, 2 seri, 1 kekalahan). Mereka secara resmi mengunci tiket pada 13 Oktober 2025 melalui kemenangan 3-0 atas Eswatini.

 Tim ini dibesut oleh pelatih lokal, Pedro Brito “Bubista”, yang telah membangun fondasi kuat pada kolektivitas. Meskipun demikian, gelandang serang veteran Ryan Mendes yang memiliki caps terbanyak tetap menjadi motor serangan, dibantu oleh ketajaman penyerang seperti Dailon Livramento dan Willy Semedo, serta kepemimpinan bek Roberto Lopes (Pico).

Di bawah “Bubista,” strategi kemenangan Tanjung Verde bergantung pada struktur pertahanan yang kuat dan terorganisir, memanfaatkan kedisiplinan taktis dan transisi cepat dari pertahanan ke serangan untuk meredam dan menghukum tim-tim yang lebih besar.

PELUANG LOLOS 32 BESAR: 15% – 25%

Tanjung Verde, meskipun dikenal kuat secara taktis dan disiplin, harus menghadapi kenyataan berada di Grup H, salah satu grup yang paling sulit di antara semua debutan Piala Dunia 2026. Mereka akan berhadapan dengan dua raksasa sepak bola dunia, Spanyol (Pot 1) dan Uruguay (Pot 2), yang memiliki kualitas individu dan pengalaman turnamen jauh di atas mereka.

Laga melawan kedua tim ini dipandang sebagai pertarungan untuk bertahan hidup, di mana fokus utama mereka adalah meminimalkan kekalahan. Pertarungan yang lebih realistis dan krusial adalah melawan Arab Saudi (Pot 3). Sebagai tim Asia yang memiliki pengalaman Piala Dunia dan pernah menciptakan kejutan, Arab Saudi akan menjadi pesaing utama Tanjung Verde dalam memperebutkan peringkat ketiga.

Kesimpulannya, peluang Tanjung Verde (yang dinilai Sulit) bergantung sepenuhnya pada strategi pertahanan super disiplin dan transisi cepat di bawah pelatih Bubista. Kunci utama mereka adalah mengalahkan Arab Saudi demi mengamankan minimal tiga poin. Namun, mengingat kualitas lawan di atas mereka, peluang untuk menjadi salah satu dari delapan tim peringkat ketiga terbaik yang lolos ke Babak 32 Besar tergolong tipis.

Curacao (CONCACAF)

Curacao, dijuluki “Gelombang Biru” (The Blue Wave), tidak hanya lolos untuk pertama kalinya tetapi juga memecahkan rekor sebagai negara terkecil (sekitar 156.000 jiwa) yang pernah lolos ke Piala Dunia pria. Sebagai wilayah otonom Kerajaan Belanda, Curacao memanfaatkan koneksi Belanda mereka, terutama dalam staf pelatih.

Mereka mendominasi babak kedua dan menunjukkan ketangguhan di babak ketiga kualifikasi CONCACAF, mengunci posisi teratas Grup B dengan hasil imbang 0-0 melawan Jamaika pada November 2025.

Tim ini dibimbing oleh pelatih veteran Belanda, Dick Advocaat. Inti kekuatan Curacao adalah kakak-beradik Leandro Bacuna (pemimpin caps dan kapten) dan Juninho Bacuna di lini tengah, winger cepat Tahith Chong, top skor kualifikasi Gervane Kastaneer (lima gol), dan penjaga gawang veteran yang tangguh, Eloy Room.

Di bawah Advocaat, Curacao menampilkan gaya yang memadukan kedisiplinan taktis ala Belanda dengan atletisitas dan kecepatan ala Karibia. Kunci sukses mereka adalah keseimbangan antara pertahanan yang terorganisir dan serangan yang eksplosif, memanfaatkan kecepatan para winger untuk menciptakan peluang.

Ketiga tim debutan ini siap menjadi kisah dongeng di Amerika Utara, membuktikan bahwa dengan perencanaan yang matang, pelatih yang tepat, dan semangat juang, negara mana pun bisa mencapai panggung terbesar sepak bola dunia.

PELUANG LOLOS 32 BESAR: 20% – 30%

Curacao menghadapi Grup E yang sangat kompetitif, dijuluki sebagai “Grup Kuda Hitam” karena semua tim selain unggulan utama memiliki potensi ancaman yang tinggi. Mereka harus segera berhadapan dengan raksasa Jerman (Pot 1), di mana fokus utama Curacao adalah membatasi “kerusakan” dan selisih gol di pertandingan pembuka.

Laga yang akan sangat menentukan nasib mereka adalah melawan Ekuador (Pot 2) dan Pantai Gading (Pot 3), dua tim yang sangat kuat, atletis, dan cepat—Ekuador membawa keunggulan kualifikasi Amerika Selatan, sementara Pantai Gading membawa kekuatan fisik Afrika. Curacao mendapat keuntungan signifikan dari kehadiran pelatih veteran Dick Advocaat yang berpengalaman serta pemain-pemain inti yang bermain di Eropa, seperti klan Bacuna dan Tahith Chong.

Mereka harus mengandalkan kekompakan gaya Belanda melawan Jerman, dan kecepatan serta atletisitas melawan Ekuador dan Pantai Gading. Kesimpulannya, peluang Curacao (yang dinilai Menengah-Sulit) sangat bergantung pada kemampuan mereka untuk mencuri minimal satu hasil imbang dari Ekuador atau Pantai Gading.

Jika Curacao mampu mempertahankan selisih gol yang wajar, mereka memiliki peluang realistis untuk bersaing di peringkat ketiga dan memperebutkan satu dari delapan tiket sisa menuju Babak 32 Besar.(*)

BACA JUGA: Ini Dia Hasil Pengundian dan Pembagian Grup Piala Dunia 2026

Back to top button