Ini Lima Propinsi Yang Disebut Wilayah Transmisi Lokal Covid-19

JAKARTA-Terdapat lima wilayah yang dikategorikan sebagai wilayah transmisi lokal penularan Covid-19. Kementerian Kesehatan mencatat lima propinsi itu yang menjadi titik terjadinya penyebaran Covid-19 antara orang per orang di suatu wilayah.
Dikutip dari laman covid19.kemkes.go.id, lima provinsi yang dikategorikan sebagai transmisi lokal itu yakni DKI Jakarta; Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Wilayah transmisi lokal adalah ketika seseorang yang terpapar Covid-19 dengan sengaja atau tidak sengaja menularkan virus tersebut ke orang lain di wilayah tersebut. Kemudian penularan tersebut terus berulang hingga kasus positif terpapar corona semakin banyak.
Baca juga: Separoh Dari Seluruh Penderita Covid-19 Berada Di DKI Jakarta
Untuk Propinsi Banten yang meliputi Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang; Sementara Propinsi Jawa Barat terjadi di Bandung, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Kota Bogor, Kabupaten Bogor dan Kota Depok, dan Karawang; Selanjutnya Jawa Tengah berada di Solo, dan Jawa Timur meliputi Kabupaten Malang, Magetan dan Surabaya.
Hingga
Kamis Pagi tanggal (26/3/2020) jumlah pasien positif covid-19 di Indonesia
mencapai 790 orang. Dengan jumlah pasien terbanyak berada di DKI Jakarta yakni
sebanyak 463 pasien. Disusul Jawa Barat 73 kasus positif covid-19, kemudian 67
kasus di Banten, selanjutnya 51 kasus di Jatim, dan 38 kasus di Jateng.
Dari catatan Kemenkes, terdapat sepuluh propinsi yang belum terpapar Covid-19. Sedangkan
propinsi yang sudah terdapat pasien positif Covid-19 sebanyak 24 propinsi.
Baca juga: Kapolri Terbitkan Maklumat Dan Larang Kegiatan Libatkan Massa
Dalam catatan Kemenkes, penyebaran virus ini pertama kali terdeteksi dari dua warga Depok yang tertular dari warga negara Jepang di sebuah klub di kawasan Kemang, Jakarta. Penularan itu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo bersama Menteri Kesehatan Terawan pada awal Maret 2020. Sejak itu bermunculan pasien positif Covid-19.
Pemerintah menandai kluster penyebaran dengan sebutan kluster Jakarta, imported case atau tertular saat ada di luar negeri, dan transmisi lokal.
Baca juga: Mahfud Minta Aparat Tindak Tegas Warga Yang Keluyuran
Untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, pemerintah telah melakukan berbagai kebijakan mulai mensosialisasikan protokol WHO, meliburkan anak sekolah, menerapkan Work From Home hingga larangan menyelenggarakan kegiatan yang berpotensi terjadinya pengumpulan massa.
Yang terakhir pemerintah telah mulai melakukan rapid test atau tes cepat untuk mendeteksi awal seseorang terinfeksi virus atau tidak menyusul persebaran covid-19 yang semakin masif.
Sebanyak lebih dari 125 ribu kit untuk rapid test telah didistribusikan di 34 provinsi di Indonesia.
(tvl)