Irak Gali Kuburan Massal Korban ISIS

- PBB memperkirakan ISIS meninggalkan 200 kuburan massal, yang berisi 12 ribu jenazah.
- Jumlah korban ISIS di situs Khasfa diperkirakan mencapai empat ribu sampai 12 ribu.
JERNIH — Irak mulai menggali kuburan massal berisi ribuan jenazah korban Islamic State (IS), sebelumya bernama ISIS, di dekat kota Mosul.
Ahmed al-Assadi, direktur proyek penggalian massal, mengatakan fase pertama dimulai 10 Agustus, mencakup penggalian di situs Khasfa. Koresponden AFP melaporkan tim menemukan tengkorak manusia terkubur di pasir.
Khasfa terletak dekat Mosul, tempat IS menndirikan ibu kota kekhalifahan yang mereka deklarasikan sebelum dikalahkan di Irak akhir 2017.
Tidak diketahui dengan pasti berapa korban yang dikubur di situs itu. Situs Khasfa hanya satu dari puluhan situs kuburan massal yang ditinggalkan IS di Irak. Laporan PBB tahun 2018 menyebutkan Khasfa kemungkinan kuburan massal terbesar di Irak.
Perkiraan resmi menyebutkan jumlah jenazah yang dikubur sedikitnya 4.000, dengan kemungkinan mencapai sepuluh ribu. Korban yang dikubur adalah tentara yang dieksekusi ISIS, anggota minoritas Yazidi, dan penduduk Mosul yang melawan.
Al-Assadi mengatakan menggali jenazah di Khasfa sangat sulit. Air belerang di bawah tanah membuat permukaan sangat berpori. Air itu mungkin mengikis jenzah, dan menyulitkan identifikasi DNA para korban.
Studi lanjutan, menurut al-Assadi, akan diperlukan sebelum tim dapat menggali lebih dalam dan mengambil jenazah dari lokasi.
Operasi ini awalnya terbaas pada pengumpulan sisa-sisa manusia yang terlihat dan bukti permukaan sambil mempersiapkan penggalian penuh. Sejumlah pejabat Irak mengatakan upaya ini butuh dukungan internasioanl.
Mosul, menurut pejabat Irak, adalah salah satu lokasi pembantaian terburuk yang dilakukan kelompok ISIS. Saat itu, ISIS mengeksekusi 280 orang setiap hari pada tahun 2016. Di antara yang dieksekusi adalah pegawai Kementerian Dalam Negeri Irak.
Dalam serangan kilat yang dimulai 2014, ISIS merebut sebagian besar wilayah Irak dan Suriah, dan menjalankan interpretasi ketat hukum Islam dan melakukan pelanggaran meluas.
Di puncak kekuasaannya, wilayah ISIS mencapai setelah Britania Raya. Mereka memenggal warga sipil, memperbudak dan memperkosa ribuan perempuan dari komunitas Yazidi — kelompok keagamaan tertua di Irak.
PBB memperkirakan ISIS meninggalkan 200 kuburan massal, yang berisi 12 ribu jenazah. Selain menggali situs korban ISIS, Iran juga menggali situs kuburan massal korban Saddam Hussein.