Crispy

Iran Hadapi Kemungkinan Bencana Covid-19

  • Iran mencatat kematian 38.291, dengan jumlah infeksi 668.486.
  • Banyak pakar tidak percaya statistik resmi pemerintah.

Tehran –– Iran kemungkinan menghadapi bencana Covid-19, setelah negara itu mencatat rekor kematian harian tertinggi.

Mengutip juru bicara Kementerian Kesehatan Iran Sima Sadar Lari, Arab News memberitakan sebanyak 459 orang meninggal sepanjang Minggu 8 November 2020. Iran kini mencatat jumlah kematian 38.291, dengan jumlah resmi kasus infeksi meningkat dari 9.236 menjadi 668.486.

Analis percaya pemerintah Iran meremehkan jumlah kasus infeksi dan kematian sebenarnya. Mohammadreza Zafarghand, kepala Dewan Medis Iran, mengatakan meragukan keakuratan statistik resmi dan memperingatkan Iran berada pada tingkat kematian akibat Covid-19 cukup parah.

Iran lambat bereaksi ketika virus menyerang sejak Februari 2020. Ulama mendesak peziarah untuk terus mengunjungi tempat-tempat suci di Masyhad dan Qom. Kini Iran menjadi negara Timur Tengah dengan dampak Covid-19 terparah.

Untuk menghentikan gelombang ketiga Covid-19, pemerintah Tehran menutup sekolah, masjid, toko, restoran, dan sebagian besar wilayah negara.

Pihak berwenang mengatakan jumlah korban akan melonjak jika Iran gagal menghormati tindakan pencegahan, seperti menjaga jarak sosial dan mengenakan masker di depan umum.

Di Arab Saudi, meski muncul peringatan kemungkinan peningkatan kasus akibat cuaca dingin, penyebaran virus relatif terkendali. Terdapat 363 kasus baru, sehingga total kasus infeksi 350.592. Kematian bertambah 15, menjadi 5.540.

Di seluruh dunia, virus menginfeksi 50 juta orang dan membunuh 1,26 juta. Gelombang kedua virus dalam 30 hari terakhir menyumbang seperempat dari total kasus.

Oktober adalah bulan terburuk untuk pandemi, dengan AS menjadi negara pertama yang melaporkan 100 ribu kasus setiap hari. Lonjakan di Eropa juga berkontribusi pada kenaikann secara global.

Rata-rata kenaikan infeksi global per hari dalam tujuh hari terakhir mencapai 540 ribu. Percepatan penularan luar biasa, karena butuh 32 hari untuk peningkatan dari 30 juta ke 40 juta kasus infeksi, dan butuh 21 hari saja untuk meningkat 10 juta lagi.

AS menghadapi lonjakan terburuk. Joe Biden, presiden terpilih AS diperkirakan akan menunjuk gugus tugas terdiri dari 12 anggota untuk menangani pandemi.

Back to top button