Isack Hadjar, Taruhan Masa Depan Red Bull di Formula 1

Mendampingi juara dunia empat kali, Verstappen. Tetapi rookie satu ini punya tugas bukan sekadar sebagai pendamping. Melainkan menjaga kejayaan tim Red Bull.
JERNIH – Dunia Formula 1 kembali disuguhi kisah promosi sensasional seiring dengan pengumuman Isack Hadjar sebagai pembalap utama Red Bull Racing untuk musim 2026. Pembalap muda Prancis-Aljazair ini akan menggantikan Yuki Tsunoda, menandai puncak ambisinya setelah meniti karir melalui tim satelit Red Bull, Racing Bulls. Keputusan ini menggarisbawahi komitmen Red Bull terhadap strategi pengembangan talenta muda yang telah teruji.
Isack Alexandre Hadjar, lahir di Paris pada 28 September 2004, adalah pembalap berkebangsaan ganda Prancis dan Aljazair. Perjalanannya ke puncak motorsport bermula dari inspirasi sederhana, yaitu film Cars dan balapan F1, yang mendorongnya memulai karier go-kart pada usia tujuh tahun. Sejak 2022, Hadjar telah menjadi anggota kunci dari Red Bull Junior Team.

Jejak langkah Hadjar di formula junior menunjukkan perkembangan yang cepat dan menjanjikan. Sebelum debut F1-nya pada 2025 bersama Racing Bulls, ia telah menorehkan prestasi signifikan: ia finis keenam di Kejuaraan Regional Eropa Formula oleh Alpine dan keempat di Kejuaraan Regional Asia Formula pada 2021.
Lebih lanjut, di Formula 2 FIA, Hadjar menjadi rookie dengan perolehan poin tertinggi kedua pada musim 2025. Performa debut F1-nya pada 2025 bersama Racing Bulls semakin memperkuat reputasinya, dengan berhasil meraih podium F1 pertamanya di Grand Prix Belanda dan menutup musim di posisi kesembilan klasemen dengan total 51 poin, melampaui rekan setimnya.

Promosi Hadjar ke Red Bull Racing pada 2026 adalah hasil logis dari performa rookie yang luar biasa dan kepercayaan penuh dari manajemen tim. Keputusan ini didasarkan pada tigaalasan utama; performa rookie yang kuat, kepercayaan pada bakat muda sejalan dengan filosofi Red Bull, dan ketangguhan mental. Penasihat senior Red Bull, Helmut Marko, bahkan secara terbuka memuji kecepatan dan ketangguhan mental Hadjar, menilai potensinya setara dengan sang juara dunia, Max Verstappen.
Meskipun sempat ada perdebatan dan kritik, seperti insiden di GP Australia 2025 yang memicu pembelaan dari legenda F1 Ralf Schumacher dan dukungan dari Anthony Hamilton, para petinggi Red Bull tetap teguh. Bahkan, Hadjar sendiri yang sempat merasa “belum merasa siap” pada Juni 2025, kini menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi.
“Saya sangat senang. Akhirnya semua pertanyaan itu terjawab! Saya sangat percaya diri. Saya rasa saya menjalani tahun yang sangat baik,” ujarnya setelah konfirmasi posisinya. Prinsipal Racing Bulls, Alan Permane, juga turut memberikan ucapan selamat.
Saat ini, Red Bull Racing berada di puncak kejayaan. Mereka telah meraih gelar Juara Dunia Konstruktor pada 2022 dan 2023, didukung oleh dominasi Max Verstappen yang mengklaim gelar Juara Dunia Pembalap F1 selama empat tahun berturut-turut (2021, 2022, 2023, 2024) dan memecahkan rekor kemenangan beruntun sebanyak lima belas kali pada 2023. Pamor tim sudah berada di level tertinggi.

Oleh karena itu, kedatangan Isack Hadjar pada 2026 bukan semata-mata untuk menaikkan pamor, melainkan untuk memastikan keberlanjutan keunggulan kompetitif tim di era regulasi mesin baru. Hadjar diproyeksikan untuk menjadi pembalap yang mampu mendukung Verstappen, memberikan kontribusi poin konstruktor yang vital, dan menjadi wajah masa depan Red Bull.
Jika Hadjar mampu tampil konsisten di tim utama, ia tidak hanya akan memperkuat citra Red Bull sebagai pembentuk talenta ulung, tetapi juga berperan penting dalam memperpanjang dominasi mereka di panggung Formula 1.(*)
BACA JUGA: Audi Curi Start, Kenalkan Jet Darat Pertama untuk F1 2026






